6 Negeri Dari Tala Eti Sapalewa Gelar Aksi Tolak Pilkdaes

Adventorial News

Piru,CakraNEWS.ID- Puluhan pemuda yang menamakan diri Aliansi Saka Mese Nusa Tiga Batang Air melakukan aksi demonstrasi di kantor Bupati kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (27/09/2021). Aliansi taktis itu hadir dengan semangat merawat budaya kearifan lokal tiga batang air.

Identifikasi media ini menemukan sejumlah pemuda desa yang tergabung diantaranya, Desa Piru, Hunitetu, Rumahkai, Huku Anakota, Taniwel dan Desa Seriholo. Enam Desa ini Demo menolak Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), tahap I dan II pada bulan Oktober 2021 mendatang.

Aksi itu dipimpin Saman A Patty, Albert Sekarone, Kalep Risaputy, dan Korputy/Anakotta selaku kordinator lapangan. Sebelum melakukan aksi demonstrasi, mereka berkumpul di jalan Bundaran Patung Ina Ama kemudia melajukan long march dari jalan Bundaran Patung Ina Ama menuju Kantor Bupati, sambil membawakan berbagai umbul-umbul penolakan Pilkades serentak.

Pendemo asal Rumahkay menegaskan, masyarakat Rumhakay merasa dibonghongi oleh BPD. Dengan tegas dikatakan BPD Bukan Reprensi Musdes/ Rapneg Evaluaai Surat ikut Pilkades Piru.

“BPD Rumhakay Bohongi Rakyat Sendiri,” teriaknya.

“Kami Masyarakat Hukuanakota Menolak Pilkades, Masyarakat Seriholo Menolak Pilkades,” suara nyaring menyahut orator dari dalam kerumunan.

Orator dalam aksi itu menegaskan, Pemda Kab lalai dan tidak mentaati amanat UU no 6 tahun 2014 tentang Desa, pasal 161 ayat 2 dan 3,Pemerintah Kabupaten/ Kota wajib menetapkan Perda tentan Penwtapan Desa dan Desa Adat paling lama 1 tahun setelah UU ini di sahkan.

“Dengan tegas Kami menolak Pilkades, Save Negeri Adat,” teriaknya

Kepala Pemberdayaan Masyarakat kabupaten SBB, Moksen Pelu saat menemui pendemo ditolak dengan keras oleh pendemo. Alasan penolakan terhadap seorang Moksen, karena target dan sasarn aksi itu untuk para pucuk pimpinan setingkat Bupati dan Sekda. Aksi dapat dikendalikan setlah Kasat Intel Kam Polres SBB Iptu Ngongobili melakukan negosiasi. Negosiasi tersebut juga tidak membuahkan hasil. Pendemo pulang dengan tangan kosong karena bupati dan Sekda tidak berada di tempat.*** CNI-03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *