Aktivist GmnI MBD dan Politisi MBD, Kecam Pernyataan Aleg DPRD Maluku Alex Orno Tuding Dokter Valda Sebar Hoaks Covid-19

Politik

MBD,CakraNEWS.ID- Tudingan menyebarkan informasi bohong (Hoaks) penularan Covid-19 di Kabupaten Maluku Barat Daya, yang dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, daerah pemilihan (DAPIL) Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,Frankois Orno, kepada dokter Valda Laipeny,mendapat kritikan pedas dari beberapa Tokoh Pemuda dan Politisi asal bumi Kalwedo (MBD).

Pasalnya tudingan,Frankois Orno atau akrab disapa Alex Orno yang dimuat disalah satu media online, terkait pernyataan dokter Valda mengenai adanya dua orang perjalanan asal yang diduga tertapapar Covid-19, dinilai sangat tidak sunjektif dan menyalahi kinerja tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten MBD.

“Semua orang berdarah Maluku Barat Daya itu pasti cinta Maluku barat Daya, bahkan berharap semua tetap baik-baik saja dan mendapat perlakuan yang sama di mata pemerintah daerah.  Artinya diskriminasi terhadap individual bahkan kelompok itu sangat tidak dibenarkan namun dengan adanya covid-19 seharusnya membuat kita rasional dalam berpikir dan bertindak,”ungkap Aktivist Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Cabang MBD Marthinus Kerlely, kepada CakraNEWS.ID, Selasa (26/5/2020).

Mantan Ketua Komisarita GmnI Fakultas Hukum Unppati, itu menila pernyataan yang dikeluarkan dari Alex Orno, anggota DPRD Provinsi Maluku besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sangat bemakna tidak subjektif dalam artian menyalahkan Pemerintah Daerah MBD bersama kewenagan kerja Tim Gugus Tugas Covid-19 MBD, tanpa berpikir apa alasan di balik penjemputan penumpang kapal perintis yang beberapa hari tiba di MBD, lantas di bilang, mereka di jemput seperti teroris.

Baginya, maksud Pemkab MBD, bersama tim Gustu Covid-19 MBD, menjemput ke dua warga MBD yang tiba menggunakan KM Sabuk 87 dari Ambon tujuan Tiakur MBD, tentunya merupakan sebuah alasan yang sangat rasional sehingga itu harus di lakukan mungkin saja alasannya mereka di jemput biar jangan ada yg bersikap amburadul toh pada akhirnya merugikan sekian banyak orang di Kabupaten MBD.

“Pelaku perjalanan dua orang reaktif sementara yang lain sisanya hasilnya negatif yang sudah melaksanakan prosedur protokol kesehatan 14 belas hari okey itu prosedurnya. Tapi lagi-lagi dengan dua orang reaktif tadi pemerintah bersama gugus tugas MBD harus rapat dan putuskan mengambil satu kebijakan di luar dari pada prosedur kesehatan covid 19 artinya dengan pembahan waktu 10 hari lagi untuk memastikan benar mereka ini benar-benar bebas covid atau kah tidak bagitu. Yang paling terpenting dipikirkan ada dengan ada covid ini semua tindakan yang di ambil oleh pemerintah daerah bersama Gugus tugas semata-mata adalah untuk kemanusiaan,”ungkap Kerlely.

Disisi lain pernyataan, Alex Orno yang menuding dokter Valda menyebarkan informasi Hoaks 2 warga MBD terpapar Covid-19, dan menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, mendapat kritikan dari Politisi Muda MBD, Kim David Markus.

Menurutunya,pernyataan yang dilontarkan Alex Orno kepada dokter Valda melanggar kode etik dari tugas yang melekat pada diri dokter Valda sebagai seorang dokter diketahui banyak membantu masyarakat MBD dalam masa-masa sulit.

“Beta termasuk bagian terkecil dari saksi sejarah potong pusar MBD dan bagimana tau sedikit tentang komitmen moral pelayanan dokter Valda di bidang kesehatan MBd. Sedikit hal yang beta tau dari beliau adalah, melayani sepenuh hati dengan fasilitas terbatas,bahkan di saat RS bergerak Tiakur ibukota Kabupaten MBD ambruk karena di duga pekerjaan amburadul akibat sunat sana sunat sini pun,saat itu dokter Valda tetap melayani pasien dengan sungguh-sunggug  di tempat yang darurat sekalipun.

Mantan ketua Komisi B DPRD Kabupaten MBD itu mengecam tindak yang mendiskreditkan tugas dan tanggung jawab dokter Valda sebagai tenaga medis yang telah lama mengabdi di Kabupaten MBD.

 “Dengan demikian beta menentang siapa saja yang tengah mendiskreditkan dokter Valda. Situasi begini semua orang suport tenaga medis, bukan lagi malah mau membunuh karatkter tenaga medis yang loyal. Mending yang su menjabat ber periode-periode ikut sumbang untuk rakyat MBD akibat dampak Corona,atau pulangkan mereka yang sekolah dokter dengan biayaya Pemda tetapi belum pulang mengabdi untuk MBD,”tegas Kim David Markus.

Disisi lain, Doni Loira suami dokter Valda yang dikonfirmasi CakraNEWS.ID melalui telephone seluler, Selasa malam, enggan berkomentar terkait dengan privasi dari dokter Valda.

“ Selaku suami dari dokter Valda, saya tidak bisa berkomentar banyak. Jadi mohon maaf saya tidak bisa berkomentar,”singkat Doni Loira seraya mematikan telephone selelurnya. (Yanes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *