Ambon Berlakukan PPKM Level 2

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– Tingginya angka terkonfirmasi covid-19 di Kota Ambon meningkat sangat signifikan. Hal ini membuat Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan OPD, lurah, kades, raja bahkan dengan seluruh kepala puskesmas, Kamis (03/02/2022).

“Untuk mengantisipasi perkembangan covid-19 yang dalam kenyataannya mengalami kenaikan yang cukup signifikan,
mulai dari kasus pertama tanggal 24 Januari sampai dengan tanggal 2 kemarin, ternyata sudah mencapai 154 kasus dan yang tertinggi tanggal 1 itu kurang lebih 67 kasus, kami menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan OPD, lurah, kades, raja bahkan dengan seluruh kepala puskesmas,”jelas Wali Kota usai rapat koordinasi di Hotel Manise.

Dikatakannya, hingga 2 Februari, kota Ambon terdapat 154 kasus yang tersebar di 5 kecamatan. Masing-masing di Sirimau 63 kasus, di Nusaniwe 39 kasus, Teluk Ambon 12 kasus, Baguala 28 kasus dan Leitisel itu 11 kasus.

“Jadi kesimpulannya dia sudah merata di seluruh kecamatan, walaupun memang tidak semua lingkungan kelurahan yang terdeteksi.
Tetapi dari 154 paling banyak di kecamatan Sirimau dan secara khusus paling banyak di Batu Merah 22 kasus. Selebihnya tersebar merata,”ungkapnya.

Dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi yang sangat signifikan ini, Wali Kota mengingatkan, keadaan Ini berbahaya, karena belum tahu apakah ini omicron atau jenis lama.
“Tetapi dari indikasi cepatnya tingkat penyebaran, mungkin patut diduga ini bisa omicron, karena rata-rata dia terkait erat dengan pelaku perjalanan, lalu terkontaminasi dan sebagainya.
Bahkan yang meninggal sudah ada 2. Yang meninggal dan hari ini 82 tahun,”ujarnya.

Oleh karena itu Pemerintah Kota Ambon langsung mengambil langkah-langkah antisipatif sesuai dengan protap.

Menurut Wali kota, sebagai langkah pertama akan di keluarkan lagi instruksi Wali kota, dalam upaya mengatur kembali seluruh mekanisme sosial di kota ini, sesuai dengan protokol kesehatan dan level yang ada.

“Untuk level PPKM Kota Ambon, Mendagri telah menetapkan kita berada di level 2 lagi. Kemarin kita level 1 sekarang level 2. Kemarin kita sempat zona hijau, sekarang kembali ke zona kuning,”terangnya.

Dengan berpindahnya Kota Ambon ke PPKM level 2 dan zona kuning, Wali Kota menegaskan akan kembali mengambil langkah-langkah sesuai dengan kualifikasi PPKM level 2 ini, dengan memberlakukan secara ketat aturan-aturan yang telah di tetapkan, sama seperti level 2 sebelumnya.

“Misalnya untuk sekolah, kan sekolah itu sempat kita laksanakan sekolah tatap muka untuk 12 sekolah. Tetapi dengan memperhatikan kondisi itu, maka kita akan tutup lagi sampai dengan Maret. Karena ketentuan dalam SKB 4 Menteri, kalau ada sekolah yang terindikasi covid, maka akan diliburkan 14 hari. Nah kita kemarin ambil sampel untuk sekolah itu baru 25 persen dari murid. Nah itu dari 2ribuan sekian siswa, itu saja ada 125 yang reaktif, kemudian PCR dan positif. Itu aja baru 25 persen, dari sample yang kita ambil. 75 persen murid tidak. Nah kalau misalkan kita masuk lagi tanggal 16 dan 17 di buka lagi dan kita mulai random lagi untuk yang 75 sisa lagi, kalau misalkan kena lagi, maka kita tutup lagi 2 minggu. Oleh karena itu idealnya dengan memperhatikan perkiraan Menteri Kesehatan, puncak omicron akan terjadi pada Februari dan Maret, maka kita sepakat sekolah kita tutup maret. Nanti April kita evaluasi lagi. Kalau misalkan kondisi baik, maka kita akan buka lagi untuk sekolah tatap muka,”bebernya.

Kebijakan kedua yaitu untuk kegiatan di tempat umum juga akan di perlakukan ketat dengan 50 persen, sesuai dengan instruksi.
Jadi misalkan cafe, restoran, akan di tinjau lagi jam operasinya dan diberlakukan sesuai aturan itu.

Dengan kebijakan tersebut, Wali Kota katakan, Jumat, Sabtu dan Minggu, akan sosialisasi secara bersama, sehingga Senin nanti sudah berlaku aturan PPKM level 2, sesuai dengan instruksi menteri yang terbaru.

“Itu yang saya sampaikan, termasuk langkah-langkah yang di antisipasi kades, lurah, raja. Salah satu kebijakan yang kami tempuh misalnya para camat diminta untuk inventarisir seluruh kantor-kantor yang ada di wilayah kecamatannya, lalu kita turun untuk adakan rapid antigen buat kantor itu juga,”ucapnya.*** CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *