Site icon Cakra News

Angka TBC, Malaria dan HIV-AIDS di SBT Dipaparkan: Sekda Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kolaborasi

Bula, CakraNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus memperkuat upaya penanggulangan HIV-AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan malaria melalui penyelenggaraan Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan untuk PP ATM (AIDS, TBC, Malaria) yang digelar di Hotel Surya, Rabu (26/11/2025).

Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten SBT, Ahmad Quadri Amahoru, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa ketiga penyakit tersebut masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius dan kerja kolaboratif lintas sektor.

Dalam pemaparannya, Sekda menjelaskan bahwa HIV-AIDS, TBC, dan malaria tidak hanya mengancam kesehatan individu, namun juga berdampak luas terhadap produktivitas, kualitas hidup, hingga indikator pembangunan daerah.

Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah membutuhkan dukungan menyeluruh dari berbagai pemangku kepentingan.

“Upaya penanggulangan tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja. Kita membutuhkan kemitraan yang kuat, koordinasi yang efektif, serta peran aktif dari seluruh unsur masyarakat baik pemerintah, swasta, lembaga keagamaan, komunitas, maupun media,” ujarnya.

Sekda turut memaparkan perkembangan data kasus ATM di Kabupaten SBT tahun 2025. Untuk TBC, tercatat 319 kasus berhasil ditemukan dan diobati, atau 45,5 persen dari target nasional yang ditetapkan sebesar 90 persen. Sementara angka keberhasilan pengobatan mencapai 81 persen dari target nasional 90 persen.

Pada penyakit malaria, penemuan kasus mencapai 110 kasus dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 0,81 per 100 penduduk. Angka tersebut sudah memenuhi target pemerintah yaitu API di bawah 1 per 1.000 penduduk.

Sementara itu, HIV-AIDS mencatat 24 kasus baru. Dari jumlah tersebut, 10 Orang Dengan HIV (ODHIV) telah memulai terapi ARV, sementara terdapat dua orang yang masuk kategori lost contact, dua gagal pengobatan, dan sisanya masih menjalani pengobatan aktif.

Menurut Sekda, data tersebut menunjukkan adanya dinamika yang perlu direspons dengan sinergi yang kuat.

“Melihat angka kasus ATM tersebut, ada yang mengalami penurunan dan ada pula yang meningkat. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan dukungan dan peran serta kita semua,” tegasnya.

Sekda menegaskan bahwa Dinas Kesehatan tidak dapat bekerja sendiri dalam upaya eliminasi penyakit ATM. Keterlibatan masyarakat, lembaga swadaya, komunitas, hingga media lokal dianggap sangat penting dalam memperluas edukasi, meningkatkan deteksi dini, serta memastikan pengobatan berjalan optimal.

“Komitmen, dukungan, dan partisipasi dari bapak/ibu semua adalah kunci keberhasilan kita. Mari kita wujudkan SBT yang lebih sehat, bebas TBC, terkendali malaria, dan peduli terhadap penanggulangan HIV & AIDS,” ajaknya.

Melalui kegiatan ini, Sekda berharap seluruh peserta dapat menyamakan persepsi dalam strategi dan rencana aksi terpadu, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta mengoptimalkan peran komunitas.

Dengan meningkatnya sinergi, ia yakin target eliminasi TBC dan malaria dapat tercapai, sekaligus menekan laju kasus HIV-AIDS secara signifikan.

“Mendorong terciptanya komitmen bersama agar SBT dapat mencapai target eliminasi TB dan malaria, serta menekan angka kasus HIV & AIDS secara signifikan,” harapnya.***CNI-05

Exit mobile version