Berebut Tanah Warisan, 4 Pemuda Desa Faan Kei Kecil Maluku Tenggara Tewas Ditebas Kerabat Dengan Parang 

Hukum & Kriminal

Malra,CakraNEWS.ID- Kasus pembunuhan sadis, yang menewaskan 4 warga desa Faan, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara, berhasil diungkap oleh jajaran Kepolisian Resor Maluku Tenggara.

Ke empat korban berinisial HR (69),FR,ES dan AS, ditemukan tewas berlumuran darah dalam kondisi menggenaskan, dilokasi jalan tol, Desa Ibra, Kecamatan Kecamatan Kei Kecil, pada Selasa (3/5/2020) pukul 15.00 WIT.

Usai menghabisi nyawa ke-4 korban dengan cara sadis, para pelaku yang sempat melarikan diri akhirnya berhasil diringkus oleh personil Polres Malra.

Kapolres Maluku Tenggara AKBP. Alfaris Pattiwael, S.IK, dalam rilisnya yang disampikan oleh Kabid Humas Poda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohirat, membenarkan jika pihaknya telah berhasil mengamankan enam pelaku penganiayaan terhadap keempat korban.

“Dari kejadian ini, kita berhasil mengamankan enam pelaku yakni TO, JR, LL, JRG warga Faan dan dua lainya warga Wearsten yakni HR dan TR,” tutur AKBP. Alfaris Pattiwael

Sementara para korban sendiri, kata AKBP. Alfaris Pattiwael, diketahui merupakan warga Desa Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Mereka ditemukan tergeletak dalam hutan atau di sekitar kawasan jalan tol Bandara Ibra, Kei Kecil.

Kapolres Menambahkan, penganiayaan dengan menggunakan alat tajam (parang) yang mengakibatkan empat orang warga Faan meninggal dunia karena memperebutkan tanah sengketa

“Motif dari kejadian tersebut adalah sengketa tanah warisan yang masih dalam 1 garis keturunan marga Rumangun. Dan saat ini enam pelaku telah kita amankan untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,”ungkap AKBP. Alfaris Pattiwael.

Kapolres menambahkan, saat kejadian Sinergitas diperlihatkan unsur pimpinan saat terjadi kasus yang menonjol. Dimana saat kejadian Kapolsek, Camat, Danramil sudah bekerja sama mendatangi TKP. Demikian pula Kapolres dan Dandim serta Kepada Dinas Kesehatan juga menuju TKP termasuk hadirnya kepala BPBD Kabupaten yang mewakili bupati Maluku Tenggara.

“Sampai sekarang ini, para unsur pimpinan di kabupaten Maluku Tenggara masih berada di Polres untuk menelaah apa latar belakang serta bagaimana kejadian sebenarnya yang mengakibatkan empat korban jiwa tersebut. Yang jelas sinergi penanganan yang sangat baik di tampakkan oleh unsur pimpinan saat terjadi kasus yang menonjol,” tutup Kapolres. (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *