Danrem 151/Binaiya Ajak IPPMAP  Jadi Pembawa Pesan Damai, Di Tanah Maluku

Militer TNI

Maluku,CakraNEWS.ID- Jadi pembawa pesan damai,untuk penyelesaian permasalahan konflik sosial Dusun Ori,Desa Pelauw dan Negeri Kariuw,Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, menjadi harapan Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI, Arnold A. P. Ritiauw.

Pesan damai tersebut, di utarakan dan menjadi titipan Danrem 151/Binaiya, saat bertemu dan berdialog bersama Ikatan Pemuda Pemudi Pelajar Mahasiswa Pelauw (IPPMAP), bertempat  di Aula Makorem 151/Binaiya Jln. Ahmad Yani No. 1 Kelurahan Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota. Ambon,  Selasa (14/02/2022).

Menurutnya rekonsiliasi harus segera direalisasikan agar permasalah konflik sosial ORI-Kariu beberapa waktu lalu dapat segera terselesaikan dan masyakarat kedua Negeri dapat beraktifitas kembali.

“Saudara-saudara sekalian, hidup orang basudarah di Maluku, satu sayang laeng, kita betul-betul bisa baku jaga, kalau ada perselisihan kita bisa kumpul dan menyelesaikan masalah secara baik baik,”ajak Danrem.

Danrem juga meminta kepada IPPMAP, untuk tidak mudah terhasut, yang dapat menimbulkan rasa saling benci dan dendam.

“Jadi yang Beta minta dari ade-ade jangan katong mudah terhasut sehingga  menimbulkan rasa saling benci dan dendam. Tidak ada masalah yang tidak dapat  diselesaikan, dan saya berharap ade Ade yang di depan beta ini dapat menjadi perwakilan pencetus gagasan perdamaian di tanah Maluku,”harap Danrem.

Di kesempatan yang sama, menanggapi pesan damai dari Danmre 151/ Binaiya, Mohammad Tuasikal, perwakilan IPPMAP mengajak generasi muda negeri Pelauw, untuk selalu berpegang teguh pada nasehat para pendahulu, dengan menjadikan Negeri Pelauw menjadi pelopor perdamaian.

“Katong (Dialeg Maluku Artinya Kita),  selalu pegang  nasehat dari para pendahulu kami, bahwasanya yang punya hak, berarti dia punya hak,  Negri Pelauw akan menjadi  pelopor perdamaian. Kami meminta agar pak Danrem dapat mendorong yang berwenang dalam hal ini pihak Kepolisian  agar segera tuntaskan permintaan katong masyarakat Pelau. Sehingga permasalahan segera dapat terselesaikan,”pinta Mohammad Tuasikal.

Menutup dialog tersebut, Danrem 151/Binaiya mengatakan, rekonsialai pasti terjadi namun tentunya itu memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar seperti membalikan telapak tangan. Menurutnya biar lambat tapi proses sesuai dengan pentahapan dan mencapai hasil yang diinginkan.

“Mari katong  jadi Tuan rumah dan membesarkan negeri kita dengan balajar yang rajin agar jadi orang pintar serta berguna bagi Bangsa Indonesia,”pesan Danrem 151/Binaiya.*CNI-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *