Site icon Cakra News

Dari Pulau Gorom ke Tanah Suci: Kisah Arni, Calon Haji Termuda asal SBT

Bula, CakraNEWS.ID – Ketika impian bertemu dengan kesabaran, lahirlah sebuah kisah yang layak dikenang. Di tengah deretan 102 jemaah calon haji asal Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tahun 2025, sosok muda bersahaja mencuri perhatian Arni Melina Dewi.

Diketahui, Perempuan berusia 31 tahun asal Desa Ondor, Kecamatan Pulau Gorom. Ia bukan hanya sekadar calon jemaah haji, tapi menjadi yang termuda dalam rombongan musim haji kali ini dari SBT.

Arni, begitu ia akrab disapa, adalah cerminan keteguhan hati dan kesabaran dalam menanti panggilan suci. Delapan tahun lalu, tepatnya pada 2016, ia mendaftarkan diri sebagai calon haji.

Saat itu, usianya baru menginjak 21 tahun. Di usia yang bagi sebagian orang masih disibukkan dengan urusan duniawi, Arni telah memantapkan hati untuk menapaki jalan spiritual menuju Tanah Suci.

“Bersyukur karena saya bisa diberikan kesempatan ini, sekaligus jadi jemaah calon haji termuda dari SBT,” ungkap Arni saat ditemui usai prosesi pelepasan jemaah oleh Pemerintah Kabupaten SBT di Pandopo Bupati, Kamis (15/5/2025).

Wajahnya memancarkan keteduhan. Dalam senyum yang tak lepas dari bibirnya, tersimpan getaran haru yang dalam. Baginya, momen ini bukan sekadar perjalanan fisik melintasi ribuan kilometer menuju Mekkah, melainkan juga perjalanan spiritual yang telah lama ditunggu.

Sabtu, 17 Mei 2025, menjadi hari penting bagi Arni dan para jemaah kloter 26 asal SBT. Dari Bandara Kufar, Kecamatan Tutuk Tolu, mereka akan terbang menuju embarkasi antara Provinsi Maluku di Waiheru, Kota Ambon, sebagai pintu awal menuju Tanah Suci.

Bagi Arni, persiapan bukan hanya soal logistik. Sejak beberapa bulan terakhir, ia telah membiasakan diri dengan rutinitas jalan pagi untuk menjaga kebugaran fisik. Ia juga memperdalam pemahaman tentang rukun dan sunnah haji, agar setiap langkah ibadah dijalani dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.

“Alhamdulillah, persiapan sejauh ini cukup baik. Dari menjaga stamina lewat jalan pagi, hingga memperbanyak amalan dan belajar tentang tata cara ibadah,” ungkapnya.

Diketahui, Wanita kelahiran Wajo Sulawesi Selatan dan merupakan salah satu pegawai tenaga kesehatan pada Puskesmas Air Kasar Kecamatan Tutuk Tolu itu sejak lama menghabiskan masa kecilnya di Desa Ondor, terletak di wilayah kepulauan yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Namun, keterbatasan geografis tak pernah menghalangi semangatnya untuk meraih cita-cita spiritual. Arni tumbuh dalam lingkungan religius, dan sejak remaja telah menumbuhkan keinginan kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Kini, dengan usia yang relatif muda dibandingkan mayoritas jemaah lainnya, Arni membawa harapan dan semangat baru. Kepergiannya menjadi inspirasi bagi generasi muda di Pulau Gorom dan sekitarnya bahwa mimpi menunaikan ibadah haji bukanlah hal yang mustahil, bahkan bagi mereka yang berasal dari pelosok negeri.

Menjelang keberangkatan, Arni memohon doa dari keluarga dan masyarakat agar perjalanannya diberkahi dan dilancarkan.

“Saya berharap bisa menjalani semua rangkaian ibadah dengan baik, sehat walafiat, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Di antara deru doa dan haru perpisahan, langkah Arni dan 101 jemaah lainnya dari SBT menjadi bukti nyata bahwa panggilan suci akan datang pada waktunya bagi siapa saja yang bersabar dan berserah diri pada kehendak-Nya.

Dalam barisan panjang jemaah menuju Baitullah, nama Arni Melina Dewi akan selalu dikenang sebagai lambang dari kesungguhan hati, keteguhan niat, dan perjalanan spiritual seorang perempuan muda dari Timur Indonesia.***Redaksi-CNI

Exit mobile version