Dinas Kesehatan Kota Ambon Gelar Pelatihan Kader Penemuan Terduga TBC

Kesehatan

Menuju Eliminasi TBC 2030, Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Ambon Gelar Pelatihan Kader Penemuan Terduga TBC

Ambon,CakraNEWS.ID – Dinas Kesehatan Kota Ambon menggelar Pelatihan Kader Penemuan Terduga TBC dengan menggunakan inovasi program Gerakan Ambon Bebas TBC (Grabs TBC). yang merupakan proyek perubahan PKN tingkat II Angkatan XXV, Kadis Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, yang sementara berlangsung di BPSDM Maluku.

Pelatihan Kader ini dilakukan selama 2 hari, yaitu Rabu (19/10/2022) hingga Kamis (20/10/2022) di Aula Dinas Kesehatan Kota Ambon dan diikuti 100 kader dan 22 pemegang program.

Dalam arahannya sebelum membuka Pelatihan Kader, Kadis katakan, sehubungan dengan semakin meningkatnya angka TBC di Kota Ambon, yang pada kenyataannya angka itu belum maksimal.Kenapa? Karena penemuan penderita di lapangan masih sangat kurang dan sangat rendah. Jauh dari target yang diharapkan pemerintah.

“Dengan adanya kasus yang tinggi ini , tetapi penemuan penderita sedikit, skrining sedikit, dan kita berpikir bahwa kasus TBC rendah, padahal dia seperti fenomena gunung es yang dari atas tak kelihatan, tiba-tiba dia meledak, kita tinggal tuai pasien-pasien TBC . Selain itu, ketika kita berhadapan dengan orang, kita tidak tau apakah dia TBC atau bukan. Karena penularannya sangat cepat dan mudah. Berbeda dengan penyakit-penyakit yang lain. Padahal yang diharapkan, ketika kita mendapatkan pasien-pasien atau terduga-terduga penderita TBC di masyarakat yang banyak, kita bisa secepatnya skrining mereka, kemudian diobati, sehingga mempercepat penyembuhan dan kita bisa mengendalikan TBC di Kota Ambon,”ungkap Kadis, Rabu (19/10/2022).

Komitmen Pelupessy sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, membuatnya sangat memperhatikan penemuan terduga TBC. Bersamaan dengan Pelatihan Kepemimpinan (PKN) tingkat II, dirinya membuat inovasi program GRABs TBC atau Gerakan Ambon Bebas TBC, yang bertujuan menemukan sebanyak mungkin terduga TBC.

Kadinkes meminta agar Kader TBC dan pemegang program , bisa mensosialisasikan program GRABs TBC kepada masyarakat.

“Teman-teman Kader dan pemegang program adalah ujung tombak kita di lapangan untuk mensosialisasi program GRABs TBC kepada masyarakat sekitar, kapan saja dan di mana saja. Termasuk di posyandu. Oleh karena itu saya mohon, mari kita semua satu hati, mari kita kerja dengan hati, untuk kita bisa mengendalikan TBC di Kota Ambon. Agar bisa sebanyak mungkin mendapat penemuan penderita terduga, yang kemudian bisa dilakukan skrining dan kita bisa mengobati pasien itu dengan tepat waktu, sehinga kasus-kasus yang sensitif terhadap obat , kemudian resisten obat, itu bisa di kurangi,”harapnya.

Kadinkes berterima kasih untuk para kader dan pemegang program, karena selama ini telah membantu Dinas Kesehatan Kota Ambon dengan mendampingi petugas di Puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan di Kota Ambon.

” Saya yakin kerja keras dari bapak dan ibu Kader dan pemegang program, output yang kita inginkan dari program ini , yaitu bagaimana kita bisa mendapatkan penemuan penderita sebanyak mungkin, sehingga kita bisa mengobati sebanyak mungkin pasien dan bisa mengendalikan TBC di Kota Ambon, dan goal-nya adalah eliminasi TBC di tahun 2030,” yakinnya.

Untuk inovasi program GRABs TBC, menurutnya ada aplikasi yang sederhana. Sehingga saat Kader turun lapangan ada penemuan terduga maka petugas puskesmas langsung tau lokasinya. Dari situ, setelah dikumpulkan beberapa waktu, petugas Puskesmas akan lihat, potensi-potensi terbesar ada di daerah mana. Kepala Desa, Lurah juga bisa lihat, kondisi desa terkait TBC bagaimana.

“Jadi manfaatnya sangat banyak,”tutupnya.*CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *