Hamida Sahaka Dirikan TPA Al-Hikmah Ramadhan, Di Desa Madak SBT

Agama

SBT,CakraNEWS.ID- Tidak terasa bulan penuh berkah ini telah memasuki pertengahan Ramadhan. Pada bulan ini pula, kitab suci bagi umat Islam Alquran juga diturunkan oleh Allah SWT lewat para malaikatnya.

Alquran diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah. Peristiwa ini yang sering dikenal dengan nama Nuzulul Quran. Nuzulul Quran yang secara harfiah berarti turunnya Alquran adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting mengenai penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.

Ditengah perjalanan hikmah di balik Lockdown akibat wabah penyakit Virus Corona sebagian aktivitas masyarakat terhambat di bulan suci Ramadhan.

Hal itu bukan menjadi tantangan dalam melakukan syiar islam di tengah wabah Virus Corona. Selain itu, bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan 1441 Hijriah salah satu Tokoh Perempuan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Hamida Sahaka melakukan kegiatan buka puasa bersama dan pencanangan Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) Al-Hikmah Ramadhan di Desa Madak Kecamatan Teluk Waru Kabupaten SBT, Sabtu (9/5/2020).

Upaya untuk menderikan TPA tersebut menurut Hamida Sahaka bertujuan mendukung program religius lewat kegiatan belajar mengajar ilmu keagamaan. Serta mencetak generasi cinta Quran dan melahirkan para tahfidz di Kabupaten yang dulunya di juluki sebagai negeri Ngira (Tuan Guru Ngaji).

“Untuk masyarakat di Desa Madak, selalu dengan Al-Qur’an Insya Allah kita di berikan kebahagiaan tidak hanya di dunia juga di akhirat,” ucap Hamida Sahaka Koordinator dan juga Pendiri TPA Al-Hikmah Ramadhan.

Untuk itu, sosok wanita inspirasi kelahiran Geser 21 April 1978 ini menitipkan harapan besar agar elemen masyarakat yang ada di desa tersebut saling berperan aktif dalam pengembangan Al-Qur’an demi pemanfaatan untuk generasi anak didik yang cinta Alquran.

“Taman pendidikan Al-qur’an ini juga guna membantu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan rakyat di sekelilingnya, Serta guna mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Midha sapaan akrabnya.

Ia katakan terpenuhinya kebutuhan anak akan kelangsungan hidup, untuk tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan. Antara lain dengan menghindarkan anak dari kemungkinan ketelantaran pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, sosialnya sehingga memungkinkannya untuk tumbuh kembang secara wajar.

“Kita harus berprinsip untuk maju seperti di daerah lain dalam membangun negeri ini salah satunya adalah membangun pendidikan Al-Qur’an di bumi Ita Wotu Nusa,” cetus Midha.

Selain itu, Hamida Salim di dampingi Ketua Pergerakan Pemuda Bula Basri Karit dan salah satu inisiator berdirinya TPA Al-Hikmah Ramadhan Baim Abdullah Rumadaul dalam kesempatan tersebut dirinya juga ikut serta memberikan sosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat di pandemi Covid-19.

“Hari ini saya melakukan pencenagan TPA A-Hikmah Ramadhab sekaligus turut andil dalam upaya untuk memperbaiki penyebaran wabah virus corona yang menjadi perhatian serius saat ini, ”kata Midha.

Sementara itu Ketua Pergerakan Pemuda Bula (PPB), Basri Karit akrap di sapa Garson sebagai pemuda di Kabupaten SBT mengatakan keberadaan tan pengajian semacam ini akan turut membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat.

“Saya atas nama pemuda di Kabupaten SBT mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Hamida Sahaka yang telah beberapa kali melakukan kegiatan semacam ini di Kabupaten SBT, salah satunya di Bati dan seperti saat ini di Desa Madak ini adalah kebanggaan besar bagi kami selaku pemuda dan saya sangat apresiasi dan ingin agar kegiatan semacam ini terus dilakukan di Kabupaten SBT,” ungkap Karit.

“ Selaku pemuda dari Bula Saya sangat terpukul, pada malam ini. Insya Allah ada apa-apa bapak-bapak dan masyarakat disini bisa kesana untuk sama-sama menjalin silaturahmi. Kita akan bersama untuk terus memberikan hal terbaik dalam membangun negeri,” ungkap Karit.

Selain itu, salah satu Inisiator kegiatan Baim Abdullah Rumadaul dalam kesemlatan tersebut mengatakan sangat bersyukur dimana kegiatan semacam ini sudah dua kali di lakukan oleh Ibunda Hamida Sahaka yakni pertama kali di Dusun Bati Kelusy dan yang kedua di Desa Madak.

“Saya sangat beruntung punya Ibunda Midha dimana dirinya adalah sosok tuan guru bagi saya, yang telah memberikan saya berkarya juga lewat Al-Qur’an,” pungkas Rumadaul.

Menurut Rumadaul, Al-Qur’an dijadikan sebagai alat bedah untuk membedah segala macam pertentangan yang terjadi kala itu baik di masyarakat maupun dalam kesulitan kepemerintahan.

“Saya ingatkan sebuah perkataan sahabat Nabi yakni Abu Bakar pernah berkata: ‘ Jika seandainya aku mencari tali kudaku, niscaya akan kutemukan dengan Al-Qur’an ’ Begitulah, kuatnya pemahaman para sahabat terhadap al-Qur’an sehingga pergilah lebih tertata dengan tuntunan al-Qur’an,” tutup Rumadaul. (CNI-05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *