Site icon Cakra News

Jembatan Kian Amblas, Akses Transportasi di SBT Terganggu: BPJN Maluku Turun Tangan

Bula, CakraNEWS.ID — Kerusakan serius pada Jembatan Kian yang menghubungkan Kecamatan Kiandarat dan Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), mendapat perhatian serius dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku. Hari ini, Minggu (13/4/2025), tim teknis dari BPJN diterjunkan langsung ke lokasi guna mengecek kondisi terkini serta merumuskan langkah-langkah penanganan darurat.

Melky Hityahubessy, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Provinsi Maluku, mengonfirmasi bahwa timnya sudah menerima laporan awal mengenai kerusakan jembatan dan segera menindaklanjuti dengan pengecekan di lapangan.

“Kondisi Jembatan Kian sudah kami dapat informasinya, dan pagi ini teman-teman dari BPJN turun ke sana untuk mengambil tindakan perbaikan oprit yang amblas,” jelas Melky saat dihubungi oleh wartawan.

Jembatan Kian mengalami kerusakan pada bagian opritnya, yang dilaporkan amblas pada Sabtu (12/4/2025). Akibat kerusakan tersebut, jembatan kini tidak bisa dilalui kendaraan karena oprit yang ambles telah membentuk lubang besar, memutuskan sambungan antara jembatan dan badan jalan. Situasi ini sangat membahayakan pengguna jalan dan telah menghentikan sementara aktivitas lalu lintas di jalur nasional Bula-Airnanang.

Kondisi ini memicu keprihatinan masyarakat setempat. Jufri Rumadaul, warga Kecamatan Kiandarat, menyuarakan kekhawatiran dan berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar akses utama masyarakat tidak lumpuh total.

“Ini bukan hanya masalah infrastruktur, tapi menyangkut keselamatan dan aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah ini,” ujar Jufri saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurutnya, musibah amblasnya oprit jembatan kemungkinan besar disebabkan oleh banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia juga menduga adanya kebocoran pada pipa air yang melintasi bagian jembatan turut mempercepat kerusakan.

Meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBT telah melakukan peninjauan, Jufri menekankan pentingnya koordinasi cepat antara pemerintah daerah dan BPJN untuk menghindari dampak yang lebih besar.

“Kami butuh kolaborasi antara BPBD SBT dan Balai Jalan Provinsi. Jangan sampai jembatan ini benar-benar putus total dan melumpuhkan seluruh akses ke Bula. Banyak warga yang sangat tergantung pada jalur ini untuk kebutuhan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan,” tegasnya.***CNI-06

Exit mobile version