Kompolnas Apresiasi Pendekatan Soft Approach Densus 88 AT Polri Bersama Pemprov Sumbar, Kembalikan 391 Eks Anggota Jaringan NII Ke Pangkuan NKRI

Nasional

Jakarta,CakraNEWS.ID- Pendekatan Soft Approach dengan cara merangkul yang dilakukan Pemerintah melalui Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88 AT) Polri  bersama-sama Pemerintah Daerah Sumatera Barat (SUMBAR), kepada sesama anak bangsa yang sebelumnya ikut terlibat pada jaringan Negara Islam Indonesia (NII), akibat ketidaktahuannya tentang gerakan NII baik secara epistemologis, aksiologis dan sosiologis itu perlu diapresiasi oleh semua pihak.

“Saya mengapresiasi kolaborasi yang dibangun dengan baik sekali oleh Densus 88 AT dengan Pemerintah Daerah dalam program baiat massal warga Eks.NII ini. Berharap di wilayah lain juga akan ada hal yang sama. Semoga semakin bermanfaat bagi kehidupan berbangsa. AMIN,” ungkapkan Anggota Komisi Kepolisian Nasional  (KOMPOLNAS), H. Mohhamad Dawam, dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022)

Menurut Dawam, ada hikmah dengan pendekatan kemanusiaan Soft Approach, yang dilakukan oleh Densus 88 AT Polri bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumbar kepada 391 orang mantan anggota jaringan NII. Hal ini tercermin dari masuknya kembali teman-teman kita yang sebelumnya dijaringan NII kembali ke pangkuan NKRI hampir 391 orang yang menyatakan Bai’at kepada NKRI dan Sistem Pemerintahan kita.

Selaku Anggota Kompolnas,Dawam berharap kepada Kadensus 88 AT Polri, Irjen Pol, Pol Marthinus Hukom, S.Ik, untuk melakukan pendekatan kemanusiaan dalam setiap mensikapi gerakan-gerakan ektremisme baik politik maupun cara pandang kelompok tertentu yang mengarah pada tindakan yang lebih represif dalam memandang sebuah sistem bernegara.

“Selaku Anggota Kompolnas, saya Mohhamad Dawam berharap Inovasi Deradikalisasi oleh Densus 88 AT selama ini yang sudah baik terus dilestarikan termasuk kepada kelompok seperti Eks. NII yang sudah kembali kepada NKRI baik dari fikrah (pemikiran), harakah (gerakan), amaliahnya (aktivitasnya) untuk terus dilakukan penguatan terhadap wawasan keagamaan, kebangsaan dan kemanusiannya,”Harapnya.

Dawam mengatakan, secara teknis jika dibarengi dengan penguatan pengembangan ekonomi dan kewirausahaan, pelatihan dan pengembangan keahlian khusus, serta pengembangan literasi dan budaya baca akan semakin memberikan dampak positif bagi mereka kedepannya.

Baca Juga: Cabut Bai’at Massal Mantan anggota NII di Dharmasraya, Kadensus 88 AT Polri: Jumlah Paling Besar hari ini yang Dilakukan

“Tentu dalam praktiknya semua sektor bisa berkolaborasi, berkoordinasi, bersinergi dengan berbagai elemen baik Pemerintah Pusat dan Daerah serta kelompok masyarakat dalam mengantisipasi dan meminimalisasi berbagai perkembangan kelompok-kelompok seperti NII dan jaringan lainnya dengan pendekatan Pentahelix,”Pungkasnya.

Diketahui sebemunnya, 391 warga yang sebelumnya tergabung dalam NII (Negara Islam Indonesia), melakukan cabut bai’at untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kadensus 88 Anti Teror (AT) Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom, S.Ik menyebut, pada momentum sore ini bertepatan dengan bulan suci ramadhan, mengucapkan syukur karena momentum ini juga sebagai forum silaturahmi, terutama ex. NII yang hadir sore ini.

“Saya mengapresiasi kepada Gubernur (Sumbar) yang mengeluarkan kebijakan dalam menyikapi terorisme, radikalisme dan intoleransi beberapa waktu terakhir, termasuk support dari Polda Sumbar dan jajarannya serta Bupati Dharmasraya,” katanya, Rabu (27/4/2022) di Auditorium kantor Bupati Dharmasraya.

Ia menyebut, pihaknya hadir tidak saja sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari anak bangsa untuk merangkul saudara-saudara kita yang mungkin diantaranya menjadi korban karena ketidaktahuan mereka. *CNI-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *