Masohi, CakraNEWS.ID– Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025 menjadi momen sangat berharga bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dan Sekolah Dasar (SD) Negeri 181 Kecamatan Seram Utara.
Hal ini terlihat dari kunjungan siswa-siswi SD tersebut ke lokasi pertanian warga binaan di lahan rumah dinas Lapas, Rabu (23/7), guna mendapatkan langsung edukasi ketahanan pangan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, yang menginisiasi kegiatan tersebut, mengatakan lahan rumah dinas yang saat ini telah dikembangkan untuk program pembinaan kemandirian bidang pertanian bagi warga binaan dan yang telah berkontribusi bagi pangan masyarakat sekitar itu, dapat dijadikan sarana edukasi bagi setiap orang.
“Momentum HAN Tahun 2025 ini kita kreasikan dengan mengajak para siswa-siswi SD untuk mengenal dunia pertanian. Hal ini dikarenakan tanah di Wahai sangat subur namun banyak yang belum dikelola untuk lahan pertanian. Untuk itulah kami menginisiatitkan kegiatan ini sebagai bentuk motivasi dan edukasi sejak dini guna pengelolaan kelestarian alam Kecamatan Wahai di masa depan,” kata Tersih.
Tema HAN Tahun 2025 yakni ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’, menurut Tersih, mencerminkan semangat kolektif dalam membangun generasi penerus yang cerdas, sehat dan produktif demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“20 tahun mendatang mereka dipastikan sudah menjadi generasi muda. Pengenalan sektor pertanian harus dibangun melalui edukasi dini. Hal ini sebagai bentuk pembangunan manusia karena sektor ini akan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan,” jelas Kalapas.
Memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan sebagai salah satu Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, lanjut Kalapas, juga berperan penting untuk diedukasikan kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
“Gagasan pemerintah untuk mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan konsumsi pangan di masa depan berarti kegiatan edukasi kita hari ini bagi anak-anak adalah momentum tepat dalam rangka program ketahanan pangan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, turut mengatakan bahwa pertanian adalah bagian penting dari kehidupan. Dikatakannya, anak-anak perlu mengenal dari mana makanan mereka berasal, bagaimana proses tumbuhnya, serta pentingnya mengonsumsi sayur dan buah sebagai investasi gizi demi masa depan yang sehat.
“Kami senang anak-anak dengan ceria dapat belajar tentang berbagai jenis tanaman, cara menanam, serta terlibat langsung dalam kegiatan menyiram dan panen. Ini adalah langkah kecil tapi bermakna besar untuk membangun generasi emas di masa depan,” ungkap Merpaty.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 181 Wahai, Marlina Amanukuany, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada siswa-siswinya untuk belajar langsung di lapangan.
“Edukasi pertanian di Lapas untuk anak-anak SD dapat menjadi pengalaman belajar yang menarik dan bermanfaat. Kegiatan ini mengenalkan anak-anak pada dunia pertanian, pentingnya makanan sehat, dan bagaimana tanaman dipelihara. Sekaligus Lapas juga menjadi tempat yang unik untuk mereka belajar tentang proses pembinaan dan kemandirian,” tutur Marlina.
Adapun akhir kegiatan yang berlangsung antusias itu, para siswa dan para guru melakukan panen sayuran buah dengan hasil 8 kg mentimun dan 6 kg pare.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ricky Dwi Biantoro, saat dikonfirmasi, memberikan apresiasi tingginya.
“Salut kepada Lapas Wahai yang terus melakukan terobosan bermakna dan sangat positif. Semoga momentum HAN Tahun 2025 menjadikan Lapas Wahai dan seluruh jajaran Pemasyarakatan Maluku untuk memperkuat peran Lapas yang tidak hanya fokus pada pembinaan warga binaan, namun juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pembentukan karakter generasi penerus yang peduli lingkungan dan sadar pangan,” pungkas Ricky.***