Site icon Cakra News

Merajut Harmoni, Membangun Negeri: KNPI Maluku Serukan Kebersamaan di Usia ke-80

Ambon, CakraNEWS.ID– Provinsi Maluku bersiap memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 pada 19 Agustus. Dengan tema besar “Merajut Harmoni, Membangun Negeri”, perayaan ini harus menjadi momentum untuk memperkuat kebersamaan seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan, sekaligus menegaskan komitmen membangun Maluku dengan semangat persatuan.

Belakangan, publik sempat menyoroti pernyataan Wakil Gubernur Maluku, Abdulah Vanath, yang beredar di media sosial dan menimbulkan beragam tafsir.

Namun, dinamika politik yang muncul tidak seharusnya menenggelamkan semangat HUT ke-80. Sebaliknya, momentum ini harus menjadi pengingat bahwa kepentingan rakyat jauh lebih penting daripada perbedaan pandangan di tingkat elite.

Ketua Bidang Pengelolaan Opini dan Media Sosial DPD KNPI Maluku, Muhammad Fahrul Kaisupy, Senin (18/08) menegaskan, tema peringatan kali ini adalah kompas moral bagi semua pihak.

“Merajut Harmoni, Membangun Negeri adalah ajakan untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan. KNPI Maluku akan tetap kritis mengawal pemerintah. Tetapi juga menjaga soliditas kepala daerah. Dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur agar Sapta Cita pembangunan dapat berjalan demi kesejahteraan rakyat,” ujar Kaisupy.

Kaisupy menambahkan, prinsip itu berakar atas pesan Ketua DPD KNPI Maluku, Arman Kalean Lessy, yang konsisten menekankan pentingnya keseimbangan antara kritik dan dukungan.

“Kritik, harus membangun, bukan memecah. Demokrasi akan sehat jika kritik dijalankan tanpa mengorbankan kebersamaan. Pesan inilah yang menjadi dasar pijakan KNPI dalam mengawal jalannya pemerintahan di Maluku,” tambah Kaisupy menambahkan.

Lanjut dikatakan, usia yang ke-80, Maluku berada pada titik penting untuk semakin matang dalam menghadapi tantangan pembangunan. Peringatan HUT tahun ini menjadi momen refleksi bahwa harmoni bukan sekadar slogan, melainkan modal sosial untuk menatap masa depan.

Semengat besar Par Maluku Pung Bae yang tertuang dalam Sapta Cita kepemimpinan daerah adalah cita-cita bersama.

“Ini barang hanya dapat diwujudkan melalui kerja nyata, sinergi, dan komitmen kolektif. Karena pada akhirnya, merajut harmoni berarti menjahit perbedaan, dan membangun negeri berarti mengabdi sepenuh hati,” pungkas Kaisupy.***

Exit mobile version