MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

Adventorial Pendidikan

Oleh : Rian Satria Yuda Kaisupy, S.E | Mahasiswa; Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

CakraNEWS.ID– Indonesia adalah negara yang mempunyai sejarah pendidikan yang beragam. Hal ini dikarenakan banyak organisasi-organisasi yang menyandingkan pendidikan sebagai sarana pergerakan maupun komitmen.

Dari sekian banyak organisasi tersebut, Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dan bahkan berkembang dengan sangat pesat seiring perkembangan zaman yang membuat Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam yang terbesar di Republik Indonesia (Hasan, 2003, hlm. 23).

Muhammadiyah saat ini menjadi organisasi yang berpengaruh dalam dunia pendidikan. K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah memiliki harapan besar untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan dapat memberikan pencerahan mental kepada bangsa ini.

Mengapa pendidikan ?

Pendidikan adalah suatau pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan,keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari suatu generasi ke generasi lainnya.

Ketika ditelaah kongres Muhammadiyah di Betawi jakarta pada tahun 1936, yang memiliki makna muncul kesadaran secara resmi untuk menyusun garis besar tujuan dari pendidikan Muhammadiyah yang tumbuh 24 (dua puluh empat) tahun kemudian sejak berdirinya Muhammadiyah pada 1912.

Tetapi, hal itu tak berarti sebelum itu tidak ada haluan umum dalam pendidikan Muhammadiyah. Tujuannya sudah ada bersama-sama sejak lahirnya pergerakan Muhammadiyah (Hamdan, 2009, hlm. 40).

Untuk melacak tujuan umum pendidikan Muhammadiyah, Amir Hamzah, mengemukakan bahwa garis besar gagasan tujuan umum dari pendidikan Muhammadiyah Ahmad Dahlan, yaitu membentuk manusia Muslim yang:

  • alim dalam agama baik budi pekerti,
  • alim dalam ilmu-ilmu dunia luas pandangan (ilmu umum), dan
  • bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

Dasar dari tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah adalah: melatih manusia Muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, tanggap, percaya pada diri sendiri, teratur, tanggung jawab, tumbuh rasa nasionalisme, memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, dan beramal untuk tercapainya masyarakat unggul, makmur dan adil yang diridhoi Allah SWT.

Dari data yang diperoleh,jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki muhammadiyah mencapai lebih dari 10 ribu,tepatnya 10.381.Terdiri dari TK,SD,SMP,SMA,PONDOK PESANTREN DAN PERGURUAN TINGGI.
Untuk TK atau PTQ berjumlah 4623;SD/MI 2.604; SMP/MTS 1772; SMA/SMK/MA 1143; PONPES 67; dan PERGURUAN TINGGI 172.

Keseluruhan amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah dalam bidang pendidikan ini tersebar di seluruh wilayah indinesia dari Aceh hinggah papua.( Republika.co.id,Jakarta ).

Pendidikan Muhammadiyah sendiri ditujukan oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dengan menuangkannya dalam beberapa Kualitas Output Dasar Pendidikan dan Menengah Muhammadiyah, yakni:

Pertama, Kualitas Keislaman. Keislaman adalah ciri khas dari pendidikan Muhammadiyah. Keislaman adalah dasar serta tujuan dari cita-cita dalam tahap dan pendewasaan manusia yang digagas oleh Muhammadiyah. (Nasir, 1994, hlm. 51).

Sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan menjadi institusi yang mencetak manusia yang unggul, sekolah/pesantren Muhammadiyah haruslah menekankan untuk melahirkan peserta didik yang memprioritaskan nilai-nilai agama Islam.

Kedua, kualitas kebangsanegaraan. Kualitas ini berkaitan dengan nasionalisme peserta didik. Perasaan nasionalisme akan tumbuh berkembang bila setiap warga negara mematuhi hukum, dengan lebih mengedepankan pelaksanaan kewajiban sebelum menuntut hak. Langkah ini baru bisa dicapai bila setiap warga negara mempunyai disiplin yang tinggi dan cinta tanah air.

Ketiga, kualitas keilmuan. Kualitas keilmuan adalah tingkat kemampuannya peserta didik dalam menyerna pengetahuan yang diajarkan.

Keempat, kualitas bahasa. Kualitas bahasa adalah memiliki kecakapan dasar dalam berbahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris. Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris, Sekolah Muhammadiyah juga telah memberi bekal kepada peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan berbahasa Arab.

Kelima, kualitas keterampilan, adalah keterampilan atau kemampuan menggunkan teknologi, khususnya teknologi komputer dan informasi (Syakirman, 2001, hlm. 11).

Muhammdiyah yang selalu progresif akan terus berkembang dan tidak akan luput dari perkembangan zaman sembari berpegang pada alquran dan sunnah.***

Essay ini ditulis Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Isi diluar tanggung jawab redakasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *