Site icon Cakra News

Sekretaris Kompolnas RI: Invenstigasi TGPF Di Intan Jaya Papua, Tegakan Kebenaran  

Kompolnas.go.id,Jakarta- Keyakinan akan tegaknya kebenaran diwilayah Kabupaten Intan Jaya,Provinsi Papua, dari ancaman teror Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), masih terus dilakukan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Pengumpulan data dan informasi dari para saksi, untuk mengungkap kasus penembakan brutal oleh KKSB, yang menewaskan pendeta Yeremias bersama warga sipil dan 2 anggota TNI, pada September 2020.

Selaku Ketua Tim TGPF, Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia, Irjen Pol (Purn) Dr. Beni Jozua Mamoto, SH,MH, yang ditemui wartawan dilokasi investigasi di Kabupaten Intan Jaya, pada Senin (12/10/2020) menjelaskan, sampai dengan hari ini, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) telah menyelesaikan target investigasi secara maksimal seperti ini dalam kondisi normal. Berbagai upaya telah dilakukan TGPF, seperti menghadirikan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami tidak mendatangi para saksi karena kondisi keamanan. Namun menurut kami, semua target yang sudah kami tetapkan sudah tercapai. Kalau ada kekurangan, sudah kami koordinasi dengan Danrem, Dandim dan Kapolres dan Dir Reskrimum Polda Papua terkait dengan kelengkapan-kelengkapan data yang masih kami perlukan,”ungkap Beni Mamoto.

TGPF Yang Diketuai, Sekretaris Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn) Dr. Beni Jozua Mamoto, SH,MH,

Beni menuturkan, dalam konteks tugas TGPF tentunya membuat terang peristiwa, berbeda dengan penyidikan. Kalau penyidikan semua langkah harus projusticia sesuai dengan aturan dalam KUHP.

“Kalau TGPF, teknisnya bertugas untuk mengumpulkan data dan informasi dilapangan dengan cara mendekati para pihak yang menjadi saksi, supaya mereka merasa aman dan nyaman dalam memberikan keterangan. Keterangan yang diberikan para saksi sangat objektif dan benar yang akan dijadikan sebagai data dan informasi bagi TGPF,”ucap Beni Mamoto.

Mamoto menjelaskan, dari data dan informasi yang diberikan para saksi, akan dibuat tim TGPF dalam bentuk laporan dan evaluasi serta rekomendasi. Dan dari rekomendasi tersebut, akan muncul pelaksanaan penyidikan, pembuktian secara projusticia, dan menjadi info tambahan dan pertimbangan langkah bagi para penyidik Polda Papua maupun Mabes Polri.

“Marilah kita sama untuk mengikuti proses investigasi yang dilakukan TGPF,karena proses ini masih cukup panjang. Dan kami yakin kebenaran akan ditegakan,”ungkap Mamoto.

Ia mengatakan, dalam konteks investigasi yang dilakukan TGPF adalah membuat terang kejadian yang dilakukan oleh para KKSB. Dan gambaran itu sudah mulai di dapatkan oleh TGPF, namun masih terbatas untuk dilaporkan kepada pimpinan dan bukan untuk konsomsi publik karena akan berpengaruh kepada proses penyidikan selanjutnya.

“Tim TGPF juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder atas bantuan dan kerja sama dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Danrem, Dandim dan Danramil, Kapolres Dir Reskrimum Polda Papua, juga Kapolda Papua dan Pangdam XIV/Cendrawasi, yang telah memberikan pengamanan maksimal kepada TGPF. Meskipun dalam situasi yang khusus artinya situasi yang penuh dengan ancaman dan gangguan,”Ungkapnya.

Mamoto menuturkan, perisitiwa penembakan yang dilakukan oleh anggota KKSB memang sempat membuat kaget dan shok  tim TGPF. Namun disadari tim TGPF memang berada di daerah yang potensial ancaman dan gangguan tinggi dari KKSB. Sehingga sempat membuat shok tim TGPF, namun setelah aparat keamanan menyakinkan tim TGPF dengan pengamanan yang ekstra,sehingga di jamin dan diyakini bahwa tidak ada cela-cela untuk KKSB melakukan serangan kepada tim TGPF.

“ Tim TGPF mengapresiasi kinerja seluruh personil TNI-Polri yang bertugas diwilayah ini,sekalipun berat medannya, terbatas transportasi dan komunikasi, kebutuhan hidup serta penuh ancaman dari KKSB, namun mereka tetap tegar dalam menjaga masyarakat dan situasi keamanan diwilayah Intan Jaya. TGPF juga ikut prihatin dan mendoakan korban penembakan agar diberikan kesembuhan sehingga dapat beraktifitas kembali tentunya,”tutur Ketua Tim TGPF.

Diketahui sebelumnya, dalam pelaksanaan investigasi terkait kematian Pendeta Yeremia serta pos-pos TNI di Sugapa dan sekitarnya, pada hari ini Senin (12/10/2020) sekitar pukul 17.45 WIT di Kabupaten Intan Jaya, Papua, tim TGPF yang diketuai oleh Sekretaris Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn) Dr. Beni Jozua Mamoto, SH,MH, sempat mendapat gangguan dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata  (KKSB). Penghadangan kepada TGPF mengakibatkan terkadinya kontak tembak antara KKSB dengan TNI.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, kontak tembak berlangsung sekitar satu jam di dekat Bandara Bilorai, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Satuan TNI yang kontak tembak dengan KKSB adalah personel dari Yonif 400 Raider yang sedang melaksanakan pengamanan di Bandara Bilorai.

“Satuan Yonif 400 Raider bertugas melaksanakan pengamanan bandara untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sipil dari ancaman KKSB yang sering membuat kekacauan di wilayah Intan Jaya,” ujarnya.

Barang Bukti Senpi dan Munisi Milik KKSB Yang Disita TNI

Menurut Kolonel Czi Suriastawa, dalam kontak tersebut tersebut TNI mendapatkan satu pucuk senjata api laras panjang rakitan yang dilengkapi dengan teleskop, 19 butir munisi kaliber campuran (5,56 mm dan 7,62 mm) dan satu orang anggota KKSB tertembak.  Namun saat dilakukan pembersihan di lokasi, korban belum ditemukan. Diperkirakan  korban KKSB yang mengalami luka tembak dibantu melarikan diri oleh kelompok KKSB masuk kedalam hutan.

“Hingga saat ini  TNI terus melakukan pengejaran didaerah Sugapa  untuk menangkap gerombolan KKSB yang sering melakukan tindakan pengacau keamanan, khususnya di Pos yang dijaga TNI,” tandasnya. (FER)

Exit mobile version