Wahai, CakraNEWS.ID— Dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban (kamtib) serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan penggunaan fasilitas Warung Telekomunikasi Khusus (Wartelsus), petugas Regu Pengamanan Malam Lapas Kelas III Wahai melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap handphone warga binaan, Kamis (11/07).
Sidak dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap potensi komunikasi ilegal atau penyalahgunaan fasilitas komunikasi. Pemeriksaan mencakup pengecekan fitur aplikasi, riwayat pencarian (browsing), serta histori panggilan.
Kepala Sub Seksi Kamtib, Usman Bakri, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengawasan rutin sebagai bentuk deteksi dini terhadap penyalahgunaan teknologi. “Kami tegas melakukan pemeriksaan ini guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ujar Usman.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan aplikasi terlarang. Namun, petugas mendapati beberapa pelanggaran, seperti nomor handphone yang tidak tercatat dalam buku Wartelsus serta akses ke situs-situs ilegal melalui browser bawaan. Terhadap temuan tersebut, petugas segera melakukan pemblokiran nomor tak terdaftar dan memberikan imbauan kepada warga binaan untuk mematuhi ketentuan Catur Pranata Penggunaan Alat Komunikasi.
Catur Pranata yang diinstruksikan oleh Kalapas Wahai, Tersih Victor Noya, sejak Maret lalu mencakup:
- Kewajiban menggunakan handphone khusus untuk menghubungi keluarga;
- Kewajiban mendaftarkan nomor keluarga kepada petugas;
- Larangan mengakses informasi secara ilegal;
- Larangan menggunakan media sosial dan memasang aplikasi tambahan.
Kalapas Tersih menyambut laporan sidak dengan tegas. “Petugas perlu meningkatkan pengawasan dan pengontrolan. Kami tidak ingin ada komunikasi gelap yang berpotensi digunakan untuk aksi kriminal seperti pelarian, penyelundupan narkoba, hingga penipuan,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pemberantasan jaringan narkoba dan kejahatan berbasis komunikasi merupakan bagian dari Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Segala potensi kriminal harus diputus pada akarnya, dan komunikasi ilegal adalah gerbang awal yang harus ditutup rapat,” pungkasnya.
Melalui pelaksanaan sidak rutin Wartelsus, Lapas Wahai menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program pembinaan dengan sistem pengawasan teknologi yang terintegrasi.***