Tangisan Haru Gubernur Maluku, Saat  Di Kukuhkan Jadi Anak Adat  Kilmury SBT

Pemerintahan

SBT,CakraNEWS.ID- Gubernur Maluku Murad Ismail meneteskan air mata saat tiba di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Rabu, 12 Februari 2020 kemarin.

Kehadiran Gubernur beserta istri dan rombongan dalam rangka melakukan kunjungan kerja (Kungker) di Desa Kilbon Kecamatan Kilmury,yang disambut secara langsung Pemerintah Daerah (Pemda) Bupati Abdul Mukti Keliobas dan Wakil Bupati Fahri Husni Alkatiri, Kamis, 13 Februari 2020.

Air mata yang melanda di pipi Gubernur itu, saat dirinya dikukuhkan menjadi anak adat Negeri Kilmury oleh Raja Kilmury Jafar Kwairumaratu, bertempat di depan rumah tua Raja Kilmury.

Murad mengatakan, dirinya penuh haru saat menerima jabatan baru sebagai anak adat Negeri Kilmury. “Dan saya terima jabatan ini dengan sangat terharu, saat dipercayai sebagai anak adat Negeri Kilmury” ucap Gubernur dalam sambutannya.

Menurut Murad, hal tersebut merupakan kejadian luar biasa dalam hidupnya. Dirinya mengakui tidaklah mungkin hal semacam terulang kedua kali selama ia hidup.

“Ini salah satu hal yang sangat luar biasa. Dan tidak mungkin terjadi dua kali selama hidup saya” ucapnya penuh haru.

Di depan ratusan masyarakat Negeri Kilmury, Gubernur menjelaskan waktu beliau diangkat menjadi anak adat Negeri Kilmury dirinya merasa lain.

“Justeru itu persoalan di sini, sudah menjadi tanggungjawab saya sebagai anak Negeri” tutur Murad.

Untuk itu kata Murad kepada masyarakat Kilmury, bahwa dirinya harus berlaku jujur, dan berbuat adil melihat segala permasalahan yang terjadi di Maluku. Lebih Khususnya di Kecamatan Kilmury.

“Apapun yang terjadi di Maluku, saya adalah Gubernurnya. Dan saya yang bertanggung jawab atas semua persoalan yang terjadi di Maluku termasuk di Kecamatan Kilmury,” ucapnya di Negeri Wanu Sia Kilmury.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur mengharapkan doa masyarakat Kecamatan Kilmury agar selalu diberikan kekuatan untuk bisa menghadapi semua cobaan yang selama ini saya hadapi.

“Saya sudah berjanji bahwa di hari akhir-akhir terakhir sebelum saya dipanggil oleh Allah SWT. Saya mau jadi Gubernur yang berlaku adil dan jujur serta banyak melakukan kerja sosial sebelum dipanggil sang Khaliq” ucap Gubernur dengan nada yang haru.

Akhirnya Gubernur menutupi sambutannya dengan satu pantun yakni. “Makan kenari buah raja, ketimun kemilau sama rata. Meskipun Kilmury jauh di mata, namun selalu ada dihati,” tutup Gubernur. (CNI-05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *