Total Transaksi UMKM Maluku Dalam Expo MBE Lampaui Setengah Miliard Rupiah

Adventorial News

Makassar, CakraNEWS.ID — MENCAPAI angka 591.263.000 juta rupiah total keuntungan UMKM yang terlibat dalam expo Maluku Baileo Exhibition.

Azis Tunni ketua umum HIPMI Provinsi Maluku mengakui, data yang diterima pihkanya dari dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku, Minggu (06/02) menyebutkan transaksi jual beli di pameran selama tiga hari mencapai setengah miliyard rupiah.

“Alhamdulillah, Expo Produk UMKM Maluku selama tiga hari penyelenggaraan pameran di Mall Ratu Indah Makassar dalam event Maluku Baileo Exhibition, berhasil mencatat nilai transaksi sebesar Rp.591.263.000,” bebernya.

Dirinya merincikan, Expo UMKM hari pertama terjadi transaksi sebesar Rp.164.500.000. Catatan transaksi Hari kedua Expo UMKM Rp.169.400.000. Dan transaksi jual beli hari ketiga melonjak pada Rp.257.363.000.

Tunny mengakui, selain transaksi jual beli secara cash, sejumlah pelaku usaha UMKM mendapat kesempatan melakukan kolaborasi langsung dengan pengusaha alias pemodal besar di kota Makassar.

“Dari 66 UMKM yang ada, sebanyak 32 UMKM yang terjaring kemitraan dengan pedagang atau distributor di makasar dan menjadi sustainability dari misi dagang ini,” akui Tunny.

Sinergi dengan data dan keterangan yang disampaikan tersebut, Dyah Puspita, owner UMKM Mie Sehat Cempaka, kepada wartawan mengaku omestnya selama tiga hari tembus 13 juta 225 ribu rupiah.

Produk yang dibawanya berupa berbagai jenis olahan mie berbahan dasar sagu mentah. Diantaranya Mie Sagu, Stik Sagu, kue sagu dan olahan minuman dari Gandaria, buah khas orang Maluku.

“50 Pcs mie sagu, 100 Pcs Stiek Sagu, Juz Gandaria 300 botol semuanya habis di hari kedua. Total omset 13 Juta 225 ribu rupiah,” ungkapnya.

Dengan percaya diri, owner tokoh oleh-oleh yang beralamat di Jalan Cempaka kota Ambon ini menyatakan jika 10 ribu picis masing-masing produknya yang dibawa pasti habis.

“Daya beli pengunjung di Makassar luar biasa. Hari kedua saja barang barang kita sudah habis. Juz gandaria satu hari saja habis. Hari kedua tinggal 13.”

“Saya yakin HIPMI selaku lembaga yang membina kami sangat extra mempromosikan sebelum kegiatan ini digelar,” endus Puspita menambahkan.

Dirinya berharap kegiatan semacam ini pun terus dilakukan. Bukan saja di Sulawesi Selatan melainkan juga digelar di kota kota besar Lainnya di Indonesia,” pungkasnya.*** CNI-02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *