Site icon Cakra News

Warga Binaan Lapas Wahai Siapkan Drama Natal, Hidupkan Pembinaan Seni di ‘Beranda Mesra’

Masohi, CakraNEWS.ID- Suasana antusias tampak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai saat Warga Binaan mengikuti latihan drama Natal di “Beranda Mesra”, Jumat (12/12). Latihan ini digelar untuk persiapan pementasan Natal pekan depan sekaligus menjadi bagian dari pembinaan kepribadian dan seni yang rutin dilaksanakan Lapas Wahai.

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan bahwa pembinaan seni, terutama melalui drama, memiliki dampak besar bagi proses rehabilitasi.

“Drama Natal ini bukan sekadar pertunjukan, tapi wadah bagi Warga Binaan untuk berekspresi, melatih tanggung jawab, dan bekerja sama dalam tim,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa setiap peran dalam drama memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk memahami nilai-nilai moral, kedisiplinan, dan komunikasi yang baik.

“Melalui latihan drama ini, Warga Binaan dapat meningkatkan keterampilan akting, membentuk karakter lewat disiplin waktu, memecahkan masalah bersama, sekaligus menjalani terapi emosional melalui seni peran. Kami sangat mendukung kegiatan ini untuk menggali potensi seni peran di balik jeruji,” tambahnya.

Petugas Pengamanan, Andri Loupatty, yang turut mengawal kegiatan, mengatakan bahwa seluruh elemen pementasan dikerjakan sendiri oleh Warga Binaan, mulai dari pemeran, tim pendukung seni, hingga pembuatan properti.

“Hal ini menggali potensi mereka dan menunjukkan semangat serta harapan Warga Binaan,” tuturnya.

Salah satu Warga Binaan inisial JM, yang memerankan tokoh utama dalam drama, mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru.

“Awalnya saya malu, tapi lama-lama saya senang. Latihan ini membuat saya lupa kalau saya sedang di dalam seni peran. Saya belajar bagaimana rasanya menjadi orang lain, dan itu membuat saya lebih menghargai hidup,” katanya.

Warga Binaan lainnya, KK, juga menyampaikan harapannya. “Ini cara kami berterima kasih dan menunjukkan kepada keluarga di luar sana bahwa kami sedang memperbaiki diri,” ungkapnya.

Pementasan drama Natal akan digelar pada 17 Desember, dan direncanakan dihadiri jajaran Lapas, rohaniawan, Forkopimcam, serta keluarga Warga Binaan.

Lapas Wahai berharap kegiatan ini menjadi puncak pembinaan seni yang tidak hanya memberi hiburan, tetapi juga memperkuat karakter, kreativitas, dan kesiapan Warga Binaan untuk kembali ke masyarakat.***

Exit mobile version