Ambon, CakraNEWS.ID– Maluku kembali menjadi sorotan nasional. Rabu (24/9/2025), Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni tiba di Ambon untuk menjalankan agenda padat seputar ekspor hasil hutan dan pelestarian lingkungan.
Kunjungan ini merupakan rangkaian perjalanan kerja dua hari yang sebelumnya dimulai di Ternate, Maluku Utara.
Di Ambon, rangkaian kegiatan dimulai dengan kedatangan di Bandara Pattimura pada pagi hari.
Menteri dan rombongan langsung menuju Pelabuhan Laut Yos Sudarso untuk melepas ekspor getah damar dan rempah-rempah, komoditas yang telah menjadi identitas Maluku sejak berabad-abad lalu.
Momen ini sekaligus menegaskan kembali peran Maluku sebagai daerah penghasil rempah dunia.
Tak berhenti di sana, Menteri melanjutkan agenda ke Desa Hutumuri. Desa ini menyambut rombongan dengan prosesi adat khas, sebelum menampilkan pameran produk hasil alam masyarakat, penyerahan bibit, hingga prosesi pemanenan air pohon aren. Acara ditutup dengan pelepasliaran satwa endemik Pulau Ambon, sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian ekosistem Maluku.
Sehari sebelumnya, Selasa (23/9/2025), Menteri Kehutanan lebih dulu mendarat di Ternate, Maluku Utara. Setelah disambut secara adat di Keraton Kesultanan Ternate, Menteri menghadiri pertemuan di Royal Resto dan Function Hall Ternate. Diskusi membahas isu strategis, mulai dari pengendalian deforestasi hingga pengawasan izin pemanfaatan hutan (IPPKH).
Kunjungan kerja dua provinsi ini mencerminkan perhatian pemerintah pusat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia. Menteri Kehutanan menegaskan bahwa langkah konkret seperti ekspor produk hutan bukan kayu dan pelepasliaran satwa endemik menjadi bukti pentingnya menyeimbangkan aspek ekonomi dan ekologi.