Site icon Cakra News

Suara dari Gunung Botak: Jangan Paksakan Tanpa Mediasi

Namlea, CakraNEWS.ID– Di tengah rencana penataan kembali kawasan Gunung Botak oleh Pemerintah Provinsi Maluku, Ketua Koperasi Waetemun Mandiri, Jafar Nurlatu, mengingatkan pentingnya pendekatan dialogis sebelum langkah teknis dilakukan.

Baginya, bicara soal pembersihan lahan tak bisa dilepaskan dari persoalan hak atas tanah dan kearifan lokal yang hidup di wilayah tersebut.

Rapat penting bersama Forkopimda dijadwalkan digelar besok. Gubernur Maluku dan Bupati Buru dijadwalkan hadir.

Namun di tengah kesibukan persiapan itu, Jafar mengirim pesan keras namun jelas: jangan lewatkan suara pemilik lahan.

“Kami hanya ingin satu hal: duduk bersama. Pemerintah, koperasi, dan pemilik lahan duduk satu meja. Jangan langsung bersihkan, jangan langsung masuk tanpa bicara,” ujarnya.

Menurut Jafar, selama ini suara masyarakat adat dan pemilik hak ulayat di sekitar Gunung Botak kerap diabaikan. Ia menyayangkan jika pemerintah provinsi enggan membuka ruang mediasi, maka sebaiknya kewenangan pengelolaan dikembalikan ke Bupati Buru.

“Beliau tahu betul masalah di sini. Dia yang punya wilayah, dia tahu masyarakatnya. Jangan semua ditarik ke provinsi lalu tidak ada ruang bicara,” tegasnya.

Jafar juga merespons rencana pengaktifan sepuluh koperasi yang ditetapkan Kementerian ESDM dalam proses pembersihan. Ia menyatakan, izin operasional saja tidak cukup. Tanpa pengakuan terhadap kepemilikan lahan, semua aktivitas dinilai melanggar.

“Kalau mereka punya izin tapi tidak punya lahan, itu sama saja masuk rumah orang tanpa permisi. Ini bisa berbahaya. Kalau dipaksakan, akan muncul reaksi. Jangan sampai ada konflik terbuka,” ujarnya.

Ia menyebut pelepasan hak adalah prasyarat utama. Bukan sekadar administratif, tapi juga menyangkut rasa keadilan dan martabat masyarakat yang telah lama hidup dan menggantungkan kehidupan di Gunung Botak.

“Gubernur harus berpikir luas. Kalau ingin investasi jalan, sosial politik harus kondusif. Jangan abaikan akar masalah,” katanya menutup.***

Exit mobile version