Site icon Cakra News

Tim TWA dan SOKSI Maluku Tegas, Tak Ada Pesta Miras Pulau Pombo

Ambon, CakraNEWS.ID– Isu adanya pesta minuman keras (miras) di kawasan konservasi Pulau Pombo langsung dibantah keras Tim Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo.

Ketua Tim TWA, Indra Nanlohy, menegaskan pihaknya hadir dan bertugas saat rombongan SOKSI Maluku berada di pulau tersebut, dan sama sekali tidak menemukan kegiatan sebagaimana dituduhkan.

“Tidak ada pesta miras. Kami yang berjaga saat itu, dan yang dilakukan hanya pengecekan lokasi untuk kegiatan pembersihan serta penanaman pohon. Jadi jelas, berita yang beredar itu salah dan fitnah,” tegas Indra didampingi Zulham Marasabessy dan Richard Bakarbessy, Minggu (14/9/2025).

Bantahan serupa juga disampaikan Ketua Harian Depidar SOKSI Maluku, Subhan Pattimahu.

Menurutnya, tuduhan yang menyeret nama Ketua Depidar SOKSI Maluku, Rohalim Boy Sangadji, adalah fitnah murahan yang sengaja dimainkan untuk menjatuhkan marwah organisasi.

“Isu pesta miras itu sama sekali tidak benar. Ini fitnah untuk mencoreng nama baik Ketua Depidar sekaligus organisasi besar SOKSI di Maluku. Karena itu, kami akan menempuh jalur hukum,” tegas Subhan dalam keterangannya.

Subhan menjelaskan, kedatangan pihaknya ke Pulau Pombo bukan untuk berpesta, melainkan dalam rangka persiapan kegiatan bakti sosial HUT SOKSI 2025.

Rangkaian kegiatan tersebut mencakup penanaman pohon, pembersihan pantai, dan penebaran benih ikan.

Sekretaris Depidar SOKSI Maluku, Hendrik M. Wattimena menegaskan hal yang sama.

Dia katakan, agenda ini direncanakan akan dihadiri Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Umum Depinas SOKSI, Bahlil Lahadalia, bersama sejumlah pejabat Forkopimda Maluku.

“Bahkan saat kami ke sana, tim resmi TWA Pulau Pombo dari BKSDA ikut mendampingi. Jadi tidak ada pesta miras sama sekali,” tambah Sekretaris Depidar SOKSI Maluku, Hendrik M. Wattimena.

Hendrik menegaskan, pihaknya tidak akan gentar menghadapi fitnah yang beredar.

“SOKSI adalah organisasi besar yang melahirkan partai besar. Kami tidak tertekan dengan isu seperti ini. Kalau memang ada bukti, silakan ditunjukkan. Jangan hanya membangun opini dengan cerita karangan,” tutupnya.***

Exit mobile version