Ambon, CakraNEWS.ID– Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, secara resmi membuka kegiatan Training Raya Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon yang mengusung tema “HMI dan Metanarasi Pemikiran Keislaman dan Keindonesiaan”, Rabu (30/4/2025), di Balai Diklat Pertanian Provinsi Maluku.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga 6 Mei 2025 ini diikuti kurang lebih 100 peserta dari berbagai cabang HMI di Indonesia.
Training Raya ini menjadi momentum penting bagi penguatan kapasitas kader muda Islam dalam menjawab tantangan kebangsaan, sekaligus wujud nyata sinergi antara organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Wattimena menegaskan bahwa HMI memiliki peran strategis dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah keragaman.
Wattimena bahkan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap HMI Cabang Ambon yang dinilai konsisten melahirkan kader pemimpin bangsa yang berintegritas dan berkapasitas.
“Momentum ini penting untuk menunjukkan bahwa HMI terus berkontribusi dalam mencetak kader potensial di berbagai sektor, politik, bisnis, maupun birokrasi,” ujar Wattimena.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelatihan semacam ini harus menjadi ruang refleksi pemikiran yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan nasionalisme secara harmonis.
“Tantangan kebangsaan kita hari ini berbeda. Maka, pemikiran keislaman dan keindonesiaan harus berjalan seiring, menghadirkan harmoni dan semangat kebangsaan yang moderat,” katanya.
Wattimena juga mengajak para peserta untuk meninggalkan pola perjuangan emosional, dan mulai membangun narasi baru yang lebih konstruktif, solutif, serta berlandaskan semangat keadilan dan kemajuan.
“Kita tidak lagi sekadar melawan ketidakadilan, tapi memastikan keadilan itu terus hidup. Inilah makna perjuangan masa kini,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah Kota Ambon terhadap kegiatan ini juga menunjukkan komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia muda Islam sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah.
Wali Kota berharap hasil dari pelatihan ini dapat memperkuat posisi HMI sebagai lokomotif perubahan yang inklusif dan visioner, yang mampu menjawab tantangan zaman dengan semangat kolaborasi dan nasionalisme yang kuat.
“Pikirkan Maluku, pikirkan Ambon yang lebih baik ke depan. Di situlah HMI akan semakin berjaya,” tutupnya.
Training ini tak hanya menjadi ajang pelatihan, tetapi juga ruang diskusi dan refleksi masa depan peran HMI dalam memperkuat Islam yang inklusif dan keindonesiaan yang utuh di tengah dinamika zaman.*** CNI-04