Afif Rumbouw: Ajak Guru dan Orang Tua Bangkitkan Semangat Prestasi Anak SBT Lewat OBS

Adventorial Berita Pilihan News Pemerintahan Pendidikan

Bula, CakraNEWS.ID – Semangat membangun pendidikan berbasis potensi lokal terus digaungkan oleh lembaga pendidikan non-formal Eduasyik. Hal ini disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Eduasyik, Muhammad Afif Rumbouw, saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Olimpiade Bintang Sekolah (OBS) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tahun 2025 yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati, pada Rabu (14/5/2025).

Dalam sambutannya, Afif Rumbouw menyampaikan bahwa Eduasyik telah berdiri sejak tahun 2021 di Kota Ambon. Ia juga mengungkapkan bahwa inisiatif pendirian lembaga ini tidak lepas dari peran Bupati SBT, Fahri Husni Alkatiri, yang memberikan semangat, dorongan, dan motivasi besar kepada para penggerak muda untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan.

“Olimpiade seperti ini sudah kami lakukan di Kota Ambon selama empat tahun terakhir. Namun tahun ini, kami merasa sangat bahagia bisa menggelarnya di Kabupaten SBT secara gratis. Ini sebagai bentuk kontribusi nyata kami bagi dunia pendidikan di daerah,” ujar Afif.

Mantan Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Ikhwan Universitas Pattimura ini juga menyampaikan pandangannya terkait pelaksanaan OBS di SBT. Menurutnya, terdapat perbedaan cukup signifikan antara pelaksanaan di Ambon dan di SBT, terutama dalam hal semangat partisipasi dari peserta dan peran orang tua.

“Kalau di Ambon, peserta yang mendaftar dan membayar sendiri. Tapi yang kami temukan di SBT, ada sekolah yang mendaftarkan siswanya dan peran orang tua sangat dominan dalam mendorong anaknya ikut lomba. Ini adalah indikator baik bahwa minat masyarakat terhadap pendidikan mulai tumbuh,” ungkapnya.

Namun, dari segi hasil, Afif mengungkapkan adanya kesenjangan yang patut menjadi perhatian bersama. “Di Ambon, peserta dengan nilai terendah untuk masuk babak final biasanya ada di angka 80. Sedangkan di SBT, nilai tertinggi untuk lolos final hanya mencapai 62, dan itu merata di hampir semua mata pelajaran,” jelasnya.

Meski begitu, ia melihat harapan besar dari pemerataan prestasi yang terjadi di OBS SBT. “Saat pengumuman juara, kami melihat sebaran pemenang cukup merata di berbagai sekolah. Ini membuktikan bahwa semangat belajar di kalangan siswa SBT cukup tinggi. Hanya saja, peran orang tua dan guru dalam mendampingi dan mendorong anak-anak perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Sebagai alumni Fakultas MIPA Universitas Pattimura Ambon, Afif juga menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh peserta dan hadirin. Ia menekankan pentingnya menggali potensi anak sejak dini tanpa membandingkan satu dengan yang lain.

“Kami percaya bahwa setiap anak sebelum lahir ia telah bertarung mengalahkan ribuan sel dalam perut ibunya dan karena itu, dia yang lahir di dunia adalah dia yang berprestasi,” kata Afif.

Lebih lanjut pria asal Kiandarat itu menuturkan, setiap generasi yang lahir memiliki potensinya masing-masing. Jadi, kata Afif tidak ada anak yang tidak berprestasi, hanya saja mungkin belum ditemukan potensi terbaiknya.

“Maka kalau tidak pintar di Bahasa Inggris, mungkin dia pintar di Matematika. Kalau dia tidak pintar di Matematika mungkin dia pintar dalam bertutur Bahasa, oleh karena itu tugas orang tua dan guru adalah menggali dan menemukan potensi-potensi yang ada untuk dikembangkan bersama,” pesanya.

Ia pun menutup sambutannya dengan harapan agar OBS dapat menjadi media untuk mendorong semangat berprestasi anak-anak di SBT. “Mari kita dukung anak-anak kita untuk berkembang, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga karakter dan kreativitasnya,” pungkasnya.***CNI-06

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *