Bula, CakraNEWS.ID — Komitmen membangun kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mendapat dukungan penuh dari kalangan legislatif. Hal ini terlihat dari apresiasi yang diberikan Anggota DPRD SBT, Daud Rumakabis, terhadap kegiatan Olimpiade Bintang Sekolah (OBS) yang digagas oleh Lembaga Bimbingan Belajar Eduasyik.
Kegiatan yang untuk pertama kalinya digelar di Kabupaten SBT tersebut menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA. Berlangsung di SMA Negeri 1 SBT, ajang ini menjadi panggung bagi siswa-siswi dari sejumlah sekolah untuk menyalurkan bakat, minat, serta kemampuan berbicara di depan publik dalam suasana kompetisi yang sehat.
Dalam wawancara usai menghadiri lomba tingkat SD pada Kamis (8/5/2025), Daud Rumakabis yang juga merupakan salah satu orang tua peserta, menyampaikan rasa bangganya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini merupakan bentuk konkret dari gerakan literasi yang sangat penting untuk membangun generasi muda yang cerdas dan percaya diri.
“Kami sangat bangga dengan pelaksanaan kegiatan ini, dan merupakan gebrakan positif yang sangat kami butuhkan di SBT. Ajang seperti ini bukan hanya melatih keberanian anak-anak dalam berbicara di depan umum, tapi juga membentuk karakter kompetitif dan mental tangguh sejak dini,” ujar Rumakabis.
Sebagai legislator yang duduk di Komisi III DPRD SBT dan membidangi urusan pendidikan, Rumakabis menilai OBS sebagai wujud kontribusi nyata dalam memperkuat fondasi pendidikan daerah. Dirinya memberikan apresiasi atas kerja keras panitia yang berhasil menghadirkan atmosfer akademik yang menyenangkan sekaligus menantang.
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Eduasyik dan seluruh panitia pelaksana. Ini adalah langkah awal yang strategis dalam membangun generasi emas SBT. Pendidikan harus dibangun dengan pendekatan yang kreatif dan kompetitif, seperti yang dilakukan lewat OBS ini,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, menurut Rumakabis, OBS adalah ruang alternatif pembelajaran yang mampu menjangkau sisi-sisi potensi anak yang sering kali terlewatkan di ruang kelas formal.
Rumakabis pun berharap agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai momentum sesaat, melainkan menjadi agenda tetap yang digelar secara berkelanjutan.
“Saya mendorong agar ini menjadi kegiatan rutin. Minimal sekali dalam setahun, dan kalau memungkinkan bisa dua kali. Ini penting agar semangat belajar anak-anak kita tetap terjaga dan bakat mereka terus terasah,” tegasnya.
Tidak hanya pada aspek kesinambungan, Rumakabis juga menyoroti pentingnya perluasan jangkauan kegiatan ke seluruh wilayah kabupaten. Menurutnya, pemerataan akses terhadap kegiatan pendidikan seperti OBS adalah langkah konkret dalam mewujudkan keadilan pendidikan.
“Kita harus pastikan bahwa anak-anak di kecamatan-kecamatan juga punya peluang yang sama. Eduasyik dan stakeholder lainnya perlu menjangkau hingga ke pelosok, agar potensi dari seluruh penjuru SBT bisa terangkat,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Daud mengungkapkan optimismenya bahwa ajang seperti OBS bisa menjadi pijakan awal bagi siswa SBT untuk berprestasi di tingkat yang lebih tinggi, baik di provinsi, nasional, bahkan internasional.
Selaku wakil rakyat Rumakabis meyakini, dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, siswa SBT mampu bersaing dengan daerah lain.
“Anak-anak SBT punya potensi besar. Tinggal bagaimana kita semua bisa berkolaborasi untuk membuka jalan dan mendampingi mereka. Ajang seperti ini harus kita jadikan pintu menuju pentas yang lebih luas,” pungkasnya penuh harap.***CNI-06