Wahai, CakraNEWS.ID- Panen sayur selada hidroponik hasil program kemandirian Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai yang direncanakan akan dijual ke pedagang pengumpul, diborong habis oleh Camat Wahai, Ahmad Syaiful Ohorella, dan Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Wahai, Cinthya Engko, pada Kamis (10/7).
Hal tersebut menurut Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, adalah impact positif atas sinergitas yang telah dibangun jajarannya antar stakeholder.
“Ini adalah bentuk kolaborasi lintas instansi yang saling support. Pengetahuan yang diperoleh dan hasil kegiatan pertanian dari warga binaan tidak hanya memberikan bekal bagi mereka, tetapi juga menunjukkan hasil nyata dari proses pembinaan yang dilakukan di dalam Lapas,” ungkap Tersih.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pembinaan di Lapas Wahai yang humanis dan produktif.
“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan punya potensi besar untuk mandiri dan produktif. Ketika hasil kerja keras mereka dipasarkan dan diterima masyarakat, mereka pun termotivasi untuk terus berkembang,” tambahnya.
Ohorela selaku Kepala Kantor Kecamatan Seram Utara memberikan apresiasinya terhadap program pembinaan di Lapas Wahai.
“Kami menyambut baik dan mendukung penuh program ini. Kegiatan seperti ini tidak hanya membina warga binaan, tapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Camat.
Ia pun menyampaikan rencananya untuk mempromosikan program pembinaan warga binaan Lapas Wahai kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPP PKK) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
“Akhir Juli nanti wilayah Wahai akan dikunjungi Ketua TPP PKK Kabupaten Malteng. Kami akan menginformasikan program pemberdayaan warga binaan ini agar beliau mampir sekaligus memastikan Lapas Wahai sebagai role model kemandirian pangan di wilayah kecamatan,” janjinya.
Hasil panen sayur selada ala warga binaan juga mendapat tanggapan positif dari Cinthya selaku Pimpinan Kantor BRI Unit Wahai, yang turut berkontribusi sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi cara Lapas Wahai dalam membina dan mendorong kemandirian warga binaan melalui kegiatan pertanian. Ini bukan hanya tentang hasil panen, tapi tentang harapan dan masa depan. BRI Unit Wahai siap mendukung langkah positif ini, karena kami percaya setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara nyata dalam masyarakat. Semoga kedepan kami dapat terlibat dalam panen hasil pertanian warga binaan Lapas Wahai” pungkas Cinthya.***