Ambon, CakraNEWS.ID— Di atas panggung sederhana Talkshow Expo Amahusu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Christian Tukloy, berbicara bukan sekadar tentang program — tapi tentang mimpi besar untuk kota yang diakui dunia lewat musiknya.
“Musik Ambon tidak boleh berhenti di panggung lokal. Ia harus tumbuh menjadi kekuatan ekonomi dan identitas yang membuat dunia menoleh,” ujar Tukloy penuh keyakinan, disambut tepuk tangan para peserta expo.
Baru dua bulan memimpin Dinas Pariwisata, Christian Tukloy bergerak cepat. Ia membuka pintu-pintu dialog dengan komunitas musik seperti WAPT, Baudi, hingga manajemen Bandara Pattimura.
Hasilnya mulai terasa: ruang-ruang ekspresi kini tak lagi terbatas. Di bandara, para musisi muda bisa kembali bernyanyi — bukan hanya untuk menghibur, tapi untuk menunjukkan bahwa Ambon hidup dengan musiknya.
“Kami ingin setiap pengunjung yang datang ke Ambon langsung merasakan atmosfer kota musik. Dari bandara mereka sudah disambut dengan nada-nada lokal yang hangat,” jelasnya.
Namun, Tukloy tidak berhenti di situ. Dalam waktu dekat, Pemkot Ambon akan meluncurkan Santa Claus Festival, sebuah perayaan Natal yang bukan hanya parade, tapi juga pesta musik terbuka bagi musisi muda kota ini.
Bersamaan dengan itu, kawasan MTV Wainitu disiapkan menjadi pusat kegiatan kreatif terpadu — tempat di mana musik, seni rupa, dan UMKM lokal bertemu dalam satu ekosistem yang hidup.
“Kita ingin membangun satu keluarga besar pelaku kreatif Ambon. Tempat di mana seniman, musisi, dan pelaku UMKM saling menguatkan,” katanya.
Gagasan besar itu sejalan dengan visi Wali Kota Ambon yang menempatkan musik bukan sekadar hiburan, tapi bahasa sosial dan ekonomi baru bagi masyarakat Ambon.
Tukloy menegaskan, arah kebijakan pariwisata ke depan akan menyatu dengan penguatan Ambon City of Music, baik di ruang fisik maupun digital.
“Kami sedang menjajaki kerja sama untuk pelatihan Masterclass Spotify dan YouTube. Kami ingin musisi Ambon bukan hanya dikenal di panggung festival, tapi juga sukses di industri digital global,” ujarnya.
Bagi Tukloy, ini bukan sekadar program. Ini gerakan sadar musik — upaya menjadikan setiap nada, setiap panggung, dan setiap komunitas sebagai bagian dari denyut ekonomi kota.
“Musik adalah cara kita bicara kepada dunia. Jika kita rawat dengan baik, ia akan memberi kehidupan bagi banyak orang,” tutupnya dengan senyum yakin.***

