Site icon Cakra News

Dorong Transaksi Modern, Primkopasindo Lapas Wahai Siap Terapkan QRIS

Wahai, CakraNEWS.ID-Primer Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Primkopasindo) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai bersiap untuk implementasi sistem pembayaran nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode utama untuk transaksi. Hal ini terlihat dari koordinasi sinergis dalam mendukung digitalisasi koperasi yang terus dibangun Lapas Wahai dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Wahai, Kamis (21/8/2025).

Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Azis, sebagai Ketua Primkopasindo Lapas Wahai saat bertandang ke Kantor BRI Unit Wahai mengatakan koperasi berbasis QRIS adalah koperasi yang menerapkan sistem pembayaran nontunai.

“Inisiatif kami ini bertujuan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam transaksi koperasi, serta mendukung digitalisasi koperasi,” terangnya.

Azis menambahkan penggunaan QRIS akan memudahkan akses dalam bertransaksi. “Setelah pihak BRI menyetujuinya, dalam waktu dekat petugas kami sebagai anggota koperasi diharapkan sudah dapat melakukan pembayaran atau transaksi menggunakan berbagai aplikasi keuangan digital yang mendukung QRIS,” harapnya.

Kepala Kantor BRI Unit Wahai, Cinthya Engko, mengatakan pihaknya secara aktif mendukung penerapan QRIS di Lapas Wahai.

“QRIS adalah standadisasi pembayaran dari Bank Indonesia yang memastikan keamanan transaksi melalui kode QR. Manfaat penggunaan QRIS dalam memberikan kemudahan dan efisiensi dalam transaksi dapat diakses melalui berbagai program dan fitur yang ada di aplikasi BRImo. Kami akan segera memproses kebutuhan layanan perbankan ini untuk Lapas Wahai sebagai instansi pertama di Kecamatan Seram Utara yang menerapkannya. Semoga ke depan sinergi dan kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menjelaskan jajarannya terus berupaya meningkatkan pelayanan yang bukan hanya secara eksternal, tapi juga internal organisasi.

“Penggunaan QRIS akan membantu menciptakan sistem transaksi yang lebih transparan karena setiap transaksi tercatat secara digital, mengurangi potensi kecurangan dan manipulasi pencatatan manual, peredaran uang palsu, serta hal negatif lainnya,” jelasnya.

Dari segi efisiensi, transaksi dengan QRIS juga lebih cepat dan mudah. “Baik bagi anggota koperasi maupun pengurus, akan dipermudah bertransaksi karena tidak lagi memerlukan uang tunai,” tambah Tersih.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan dukungan atas langkah maju yang dilakukan Lapas Wahai.

“Saya memberikan apresiasi atas penerapan QRIS yang akan diterapkan Lapas Wahai dalam digitalisasi Primkopasindo, sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk koperasi,” pujinya.

Ricky pun berpesan agar Primkopasindo Lapas Wahai terus berkembang secara Profesional, Responsif, Integritas, Modern dan Akuntabel (PRIMA) guna peningkatan kesejahteraan.

“Jangan lupa peran lainnya dari Primkopasindo adalah sebagai jembatan pengembangan usaha yang menghubungkan hasil karya Warga Binaan dengan masyarakat agar kesejahteraan bukan hanya milik anggota, tetapi juga warga binaan,” pesannya.

Dengan adopsi QRIS, Primkopasindo Lapas Wahai diharapkan meningkatkan citra koperasi Pemasyarakatan sebagai unit lembaga yang PRIMA dan inovatif sesuai perkembangan teknologi di era digitalisasi.**CNI-02

Exit mobile version