Ambon, CakraNEWS.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat kepulauan. Jumat (03/10/2025), dua legislator Fraksi PKB yakni Rudi Wajo dan Gafar Rumonin melakukan pertemuan resmi dengan jajaran PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara di Ambon.
Pertemuan ini digelar untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait keterbatasan pelayanan listrik, khususnya di wilayah kepulauan yang masih bergantung pada pasokan listrik terbatas 12 jam sehari.
Daerah tersebut antara lain meliputi Seram Lau di Kecamatan Seram Timur, Kepulauan Watubela, Kesui, Teor, serta sejumlah pulau lainnya.
Hadir dalam pertemuan itu, General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Noer Soeratmoko, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Masohi, Yohanes, serta Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, bersama jajaran teknis.
Anggota DPRD SBT dari Dapil II, Gafar Rumonin, menjelaskan bahwa kebutuhan listrik 24 jam bagi masyarakat kepulauan sangat mendesak. Mayoritas masyarakat di kawasan tersebut menggantungkan hidup pada hasil laut, sehingga ketersediaan listrik memegang peran penting dalam mendukung aktivitas mereka.
“Warga di Kecamatan Seram Timur khususnya Namalomin meminta agar PLN meningkatkan layanan dari 12 jam menjadi 24 jam. Nelayan di sana kesulitan mengolah hasil tangkapan karena es batu yang diproduksi dengan listrik 12 jam kurang maksimal. Jika ikan tidak segera diawetkan dengan es, maka hasil tangkapan bisa rusak,” jelas Rumonin.
Ditambahkannya, pihak PLN telah memberikan respon positif terhadap aspirasi tersebut. Bahkan, dalam pertemuan itu, PLN menyampaikan bahwa program peningkatan layanan listrik 24 jam di beberapa wilayah kepulauan masuk dalam agenda tahun 2026.
Namun, kata Rumonin mengingat urgensinya, PLN berupaya mempercepat realisasi, sehingga pada Desember 2025 masyarakat di Seram Lau sudah bisa menikmati listrik 24 jam penuh.
“Alhamdulillah, Kepala PLN menyampaikan bahwa Seram Lau dan Watubela masuk dalam agenda peningkatan layanan. Kita berusaha agar Desember tahun ini sudah bisa terealisasi 24 jam demi memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Selain membahas ketersediaan listrik, PLN juga menyampaikan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga infrastruktur kelistrikan. Salah satunya dengan memastikan jarak aman tanaman seperti kelapa dari jaringan listrik minimal enam meter untuk menghindari gangguan maupun potensi kerusakan mesin.
Sebagai wakil rakyat, Rumonin menegaskan pihaknya akan terus mengawal pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah kepulauan Kabupaten SBT. Baginya, akses listrik yang merata adalah kunci peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan ekonomi daerah.
“Kami akan terus mengawal agar semakin banyak desa di SBT yang mendapat pelayanan listrik setara. Ini bukan hanya soal penerangan, tetapi juga berkaitan erat dengan penghidupan masyarakat, terutama nelayan dan petani,” tegasnya.
Rumonin optimistis bahwa dengan terwujudnya layanan listrik 24 jam, berbagai sektor unggulan di daerah kepulauan SBT akan mengalami perkembangan signifikan.
Menurutnya, listrik bukan hanya kebutuhan dasar rumah tangga, tetapi juga penopang utama kegiatan ekonomi seperti perikanan, pertanian, hingga pariwisata.
“Jika listrik sudah 24 jam, nelayan tidak lagi kesulitan membuat es, hasil tangkapan lebih awet, dan daya jual meningkat. Begitu juga dengan pertanian dan usaha kecil, semua akan terbantu. Saya yakin sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata akan tumbuh lebih pesat dengan adanya layanan listrik yang memadai,” ungkapnya.***CNI-01