Ambon, CakraNEWS.ID— Suasana sunyi dini hari di perkebunan pisang abaka milik PT Spice Island Maluku (SIM), Jumat (25/7), mendadak berubah mencekam. Api membubung tinggi dari dua unit alat berat yang terparkir di akses utama perkebunan.
Pukul menunjukkan sekitar 03.00 WIT ketika kobaran api pertama kali terlihat, membakar habis dua excavator andalan operasional perusahaan. Namun, ini bukan kebakaran biasa.
Kedua alat berat yang terbakar—Excavator Komatsu PC 210 dan PC 200—bukan berada di kawasan rawan api, dan telah diparkir sesuai prosedur operasional standar.
Mesin telah dimatikan, kelistrikan dinonaktifkan, dan lahan sekitar TKP merupakan tanah kosong tanpa aktivitas warga. Anehnya, api justru muncul serempak dari bagian mesin atas, material berbahan baja yang tak mudah terbakar. Tidak ada tanda korsleting. Tidak ada petir. Tidak ada pemantik alami.
>“Semua mengarah pada satu kesimpulan: ini bukan kebetulan. Ini ada yang merencanakan,” ujar seorang anggota tim teknis PT SIM yang tak ingin disebutkan namanya.
Tim Inafis dari Polres Seram Bagian Barat telah diterjunkan ke lokasi untuk mendalami penyebab kebakaran yang dianggap janggal ini. Polisi kini menyelidiki kemungkinan penggunaan bahan pembakar atau pemantik buatan di lokasi kejadian. Investigasi pun mengerucut ke dugaan sabotase terhadap aset perusahaan.
Manajemen PT SIM buka suara. Dalam pernyataan resmi, perusahaan menyatakan kekecewaan dan keprihatinan atas insiden ini. Selain kerugian material yang cukup besar, insiden ini dianggap sebagai serangan langsung terhadap dunia usaha yang tengah membangun ekonomi daerah.
“Kami tidak akan mundur. Kami percaya hukum akan menuntaskan kasus ini dan mengungkap siapa pelaku serta apa motifnya,” tegas pihak manajemen.
Pihak perusahaan juga memastikan bahwa kejadian ini tidak akan menghentikan operasional, namun langkah-langkah pengamanan akan diperketat di seluruh area kerja.
Sementara itu, Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M., menyebut bahwa semua kemungkinan tengah didalami, termasuk skenario terburuk: pembakaran yang disengaja.
“Kami mengutamakan asas kehati-hatian dalam penyelidikan ini. Tapi yang pasti, dua unit terbakar dalam waktu bersamaan dalam kondisi mati—itu tidak biasa.”
Masyarakat sekitar diminta untuk tidak berspekulasi atau menyebar informasi yang belum terverifikasi.
Aparat kepolisian menjamin bahwa proses hukum akan berjalan profesional, dan siapa pun yang terbukti menjadi dalang akan diproses hingga tuntas.***