Ambon, CakraNEWS.ID— Gubernur Maluku memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan pihak PT SIM untuk membahas perkembangan investasi sekaligus mengklarifikasi sejumlah isu yang mencuat di publik, Kamis (14/08).
Juru Bicara Gubernur Maluku, Kasrul Selang, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dihadiri Gubernur, Bupati SBB, pejabat terkait di Pemerintah Provinsi Maluku, DPRD, serta tim teknis.
Ia menegaskan pemerintah daerah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Prinsipnya, baik Gubernur maupun Bupati membuka karpet merah bagi investor. Investasi akan tetap berjalan, dan hak-hak masyarakat akan kami lindungi,” kata Kasrul usai pertemuan.
Kasrul menilai kehadiran Bupati dan tim pada undangan Gubernur menjadi kesempatan untuk memberikan informasi, bahkan klarifikasi langsung, terkait situasi di lapangan.
Sementara itu, Bupati SBB, Ir. Asri Arman menegaskan bahwa surat yang belakangan menjadi polemik bukan ditujukan ke Pemda SBB, melainkan kepada kementerian sebagai permohonan pengunduran diri pihak investor.
“Kami bukan penerbit izin. Permohonan pengunduran diri itu seharusnya langsung ke kementerian yang mengeluarkan izin. Tidak ada niat menghalangi investasi. Justru kami minta investor bersabar agar masalah yang ada di lapangan selesai, sehingga pekerjaan tidak terganggu,” ujar Bupati.
Bupati mengungkapkan, lahan yang dikelola PT SIM masih luas, mencakup desa-desa seperti Pelita Jaya, Hatusua, Nuruwe, dan Waisamu. Sebagian lahan tersebut belum digarap.
Pemda bersama DPRD terus melakukan pengecekan dan pemasangan patok untuk menghindari potensi konflik.
“Kami ingin memastikan aktivitas investasi berjalan aman. Saat ini DPRD masih memediasi, tidak ada proses hukum atau saling melapor. Tinggal mencari titik temu antara investor dan masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, mediasi yang difasilitasi Gubernur diharapkan menghasilkan berita acara kesepakatan, sehingga PT SIM dapat melanjutkan investasi tanpa hambatan. Penyelesaian masalah ditargetkan dalam waktu dekat.***