HL Persilahkan AV Menabuh Tifa, Harmoni Kepemimpinan Maluku di Tengah Sorotan Publik

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– Ada momen berbeda yang terekam dalam pembukaan Turnamen Bola Voli Pelajar SMA/SMK sederajat Gubernur Maluku Cup 2025 di Sport Hall Karang Panjang, Ambon, Selasa (2/9/2025).

Usai menyampaikan sambutan, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa secara khusus mempersilahkan Wakil Gubernur H. Abdullah Vanath untuk menabuh tifa, alat musik khas Maluku, sebagai tanda resmi dimulainya turnamen bergengsi tersebut.

Isyarat sederhana itu sarat makna. Bagi publik, sikap Gubernur yang memberi ruang kepada Wagub bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga penegasan pentingnya kolaborasi dalam memimpin Maluku.

Terlebih, dalam beberapa waktu terakhir, spekulasi mengenai adanya keretakan hubungan keduanya sempat menguat di ruang publik.

Namun, pada forum-forum resmi, Gubernur dan Wagub tampil kompak, menegaskan bahwa kepemimpinan mereka berjalan dalam semangat kebersamaan.

Direktur Rumah Inspirasi Maluku, dalam analisisnya, menyebutkan bahwa gesture Gubernur ini mencerminkan kepemimpinan yang dewasa.

“Pak Hendrik memahami, simbol politik seringkali berbicara lebih keras dari sekadar kata-kata. Dengan mempersilahkan Wagub menabuh tifa, beliau sedang mengirim pesan: Maluku dipimpin dengan kebersamaan, bukan ego sektoral,” ujarnya.

Sementara itu, inklusivitas Wakil Gubernur Abdullah Vanath juga mendapat sorotan positif. Menurutnya, sikap rendah hati Vanath yang menanggapi ajakan Gubernur dengan hangat, menjadi penegasan bahwa duet kepemimpinan Maluku masih solid.

“Inilah bentuk kolaborasi yang patut diapresiasi, di saat masyarakat membutuhkan kepastian bahwa pemerintah daerah bersatu dalam membangun,” imbuhnya.

Dari panggung olahraga, keduanya mengirimkan pesan lebih luas: bahwa regenerasi atlet bukan hanya soal prestasi, tetapi juga refleksi nilai persaudaraan Pela Gandong.

Lewerissa menekankan olahraga sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat, tangguh, dan berdaya saing, sekaligus pintu bagi sport tourism dan ekonomi kreatif Maluku.

Maka, pembukaan turnamen ini bukan hanya tentang semangat pelajar mengejar prestasi, melainkan juga tentang harmoni kepemimpinan di Maluku.

Saat tifa ditabuh Wagub, publik diajak percaya bahwa perbedaan tak harus melahirkan jurang, melainkan bisa dipadukan menjadi irama kebersamaan demi masa depan Maluku yang lebih baik.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *