Tingkatkan Sikap Kedisiplinan Petugas, Lapas Wahai Gelar Lomba Baris Berbaris Mata Tertutup

Adventorial News

Wahai, CakraNEWS.ID— Semarak kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai menampilkan lomba unik yakni baris berbaris dengan mata tertutup untuk meningkatkan sikap kedisiplinan bagi para petugas, Jumat (15/8).

Tujuan lomba tersebut adalah menguji dan melatih beberapa aspek penting sikap petugas dalam membangun kedisiplinan.
“Lomba ini menantang peserta untuk tidak hanya mengandalkan indra penglihatan, tetapi juga mengandalkan indra pendengaran dan kepekaan terhadap arahan dan instruksi atasan dan pimpinan,” terang Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya.

Dalam lomba tersebut, peserta dituntut harus memiliki disiplin tinggi untuk mengikuti setiap perintah yang diberikan dengan fokus mendengarkan serta mematuhi instruksi dengan cepat dan akurat. Selain itu, lomba ini juga mengembangkan konsentrasi dan kepekaan. Artinya petugas harus lebih peka tanpa penglihatan terhadap arahan verbal, suara, bunyi dan bersikap responsif terhadap lingkungan sekitar saat melaksanakan tugas. Hal tersebut berarti perlu adanya kerja sama tim dalam pelaksanaan tugas.

“Regu pengamanan yang bertugas harus kompak dan membangun kepercayaan. Anggota harus percaya pemimpin akan membimbing mereka dengan benar dan aman, sementara pemimpin harus percaya anggotanya akan mengikuti instruksi dengan baik,” lanjut Tersih.

Lomba yang dipimpin Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Usman Bakri, dan diikuti seluruh regu pengamanan itu berlangsung seru dan mengundang tawa penonton. “Ini lomba yang positif dan memberikan manfaat dalam pelaksanaan tugas pengamanan sekaligus menambah semarak HUT RI. Ke depan, kami akan agendakan khusus materi baris-berbaris dalam kegiatan pembinaan fisik mental disiplin bulan Oktober mendatang,” ucapnya.

Lomba baris-berbaris mata tertutup itu akhirnya dimenangkan oleh salah satu petugas Penjaga Pintu Utama, yaitu Julfan Pusari. “Alhamdulillah, lomba ini bukan untuk menonjolkan siapa yang terbaik, tapi memberikan dukungan bagi kami para petugas pengamanan untuk terus meningkatkan sikap kedisiplinan dalam bertugas secara individu dan tim,” ungkap mantan Pasukan Pengibar Bendara Pusaka Provinsi Maluku Tahun 2017 itu.

Lomba baris-berbaris mata tertutup ala Lapas Wahai ini bukan hanya tentang gerakan yang seragam, tetapi juga bagaimana individu petugas dan regu pengamanan berfungsi maksimal menjaga stabilitas keamanan di bawah tantangan dan keterbatasan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *