Keracunan Program MBG di SBB, Dinas Pendidikan Tanggapi – Polisi Meluncur

Adventorial News

Piru, CakraNEWS.ID— Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bergerak cepat menanggapi peristiwa dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa SD Inpres Talaga Ratu dan MI Negeri 2 SBB di Kecamatan Kairatu, Senin (20/10).

Sebanyak 52 siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing setelah diduga mengonsumsi minuman program MBG yang dibagikan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBB, Maya, S.Sos, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan langsung menginstruksikan jajarannya untuk memantau kondisi para siswa di lapangan.

“Saya langsung berkoordinasi dan meminta kepala sekolah mengunjungi para siswa yang sedang dirawat di dua puskesmas, yakni Puskesmas Kairatu dan Puskesmas Waimital,” ujarnya saat dihubungi, Senin (20/10).

Maya menegaskan bahwa langkah utama yang dilakukan saat ini adalah memastikan seluruh anak mendapatkan perawatan medis yang optimal.

Ia juga mengimbau para orang tua agar segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala tidak biasa.

“Yang terpenting saat ini, anak-anak harus ditangani dulu. Kami juga mengimbau orang tua agar jika mendapati gejala tidak wajar, segera dibawa ke puskesmas,” tambahnya.

Lebih lanjut, Maya menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan tetap mendukung penuh program nasional Menuju Generasi Emas (MBG) yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mencetak generasi cerdas dan sehat.

Namun, ia menyoroti masih terbatasnya koordinasi teknis di tingkat daerah, khususnya terkait pelaksanaan program tersebut.

“Kami hanya diberitahu titik dapur umum, selebihnya tidak disampaikan secara formal kepada dinas. Ke depan, kami berharap program ini bisa terintegrasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar pelaksanaannya dapat dipantau secara menyeluruh,” jelasnya.

Peristiwa dugaan keracunan bermula sekitar pukul 11.20 WIT, ketika seorang siswi MI Negeri 2 SBB, AN (6), mengalami mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi minuman MBG. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Kairatu untuk mendapatkan perawatan medis.

Tak lama kemudian, siswa SD Inpres Talaga Ratu, RI (6), juga mengalami gejala serupa. Hingga pukul 14.00 WIT, tercatat 52 siswa telah menjalani pemeriksaan dan perawatan di Puskesmas Kairatu.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek Kairatu bersama jajaran Polres Seram Bagian Barat segera mendatangi lokasi, mengumpulkan keterangan, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pihak puskesmas untuk memastikan sumber penyebab dugaan keracunan.

Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M., melalui Kapolsek Kairatu, menegaskan bahwa penyelidikan tengah dilakukan secara profesional.

“Kami sudah menurunkan personel untuk melakukan pemeriksaan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kesehatan. Langkah-langkah investigasi akan dilakukan secara profesional untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini,” ujarnya.

Hingga kini, belum ada laporan resmi dari pihak orang tua korban kepada kepolisian. Meski demikian, penyelidikan terus berjalan dan masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap makanan dan minuman anak-anak, serta segera melapor bila menemukan kasus serupa.

Menutup keterangannya, Maya kembali menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat tetap mendukung penuh pelaksanaan program nasional yang berpihak pada kesejahteraan peserta didik.

“Prinsipnya kami mendukung program nasional ini demi menciptakan iklim belajar yang sehat dan berprestasi bagi anak-anak kita,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *