Ambon, CakraNEWS.ID– Komitmen untuk membangun masa depan anak-anak binaan harus melibatkan semua elemen, termasuk pemerintah daerah,” tegas Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon, Kurniawan Wawondos, saat membuka audiensi bersama Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si., pada Selasa (8/7) di Balai Kota Ambon.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari draft komunikasi yang telah disampaikan LPKA Ambon kepada Pemerintah Kota Ambon pada Maret 2025. Draft tersebut memuat permohonan kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) sebagai landasan sinergi lintas sektor, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan bagi anak binaan, serta dukungan terhadap program ketahanan pangan di LPKA.
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Ambon menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana kerja sama tersebut. “Kami menyambut baik inisiatif dari LPKA Ambon. Pemerintah Kota siap menandatangani MoU sebagai bentuk sinergi dalam mendukung pembinaan anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya kolaborasi yang terintegrasi antara lembaga pembinaan dan pemerintah daerah. “Layanan pendidikan dan kesehatan harus menjadi hak setiap anak, termasuk yang ada di dalam lembaga pembinaan. Pemerintah Kota akan berupaya mendukung dari sisi regulasi maupun fasilitasi program,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala LPKA Ambon juga memaparkan rencana penguatan program ketahanan pangan yang tengah dikembangkan di dalam lembaga. Salah satu bentuk dukungan yang diajukan adalah pembangunan infrastruktur pengaspalan akses jalan menuju lokasi pertanian binaan. Proposal kegiatan telah disusun dan akan segera ditindaklanjuti melalui Tim Layanan Khusus (TLK) Pemerintah Kota Ambon.
Menutup pertemuan, Kepala LPKA Ambon menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan respons positif dari Pemerintah Kota Ambon. “Kami berharap sinergi ini dapat segera direalisasikan dalam bentuk MoU resmi, sehingga anak-anak binaan dapat memperoleh layanan yang optimal dalam proses pembinaan dan pemberdayaan,” tutup Kurniawan Wawondos.***