Mahasiswa STKIP Hunimua Desak PUPR SBT Segera Bangun Jalan Masuk Kampus

Adventorial Berita Pilihan Lintas peristiwa News Pendidikan

Bula, CakraNEWS.ID — Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hunimua mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) untuk segera merealisasikan pembangunan jalan masuk menuju kampus mereka.

Desakan ini disampaikan setelah sekian lama janji pengerjaan jalan tersebut tak kunjung ditunaikan, meski sebelumnya telah dilakukan pengukuran oleh pihak dinas.

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Hunimua, Sarmadani Keliata, mengungkapkan, hingga kini belum terlihat tanda-tanda dimulainya pekerjaan jalan sebagaimana yang telah dijanjikan. Padahal, menurutnya, rencana pembangunan itu sudah dirundingkan bersama dan bahkan sudah dilakukan survei lapangan oleh PUPR.

“Sebelumnya sudah ada perjanjian dengan PUPR, bahkan sudah turun ukur jalan semua buat dikerjakan, tapi sampai sekarang ini seng (tidak) ada tanda-tanda kerja,” ujar Sarmadani kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

Ia menerangkan, jalan tersebut memiliki panjang sekitar 200 meter dan lebar 3 meter, yang bertujuan untuk memperlancar akses para mahasiswa dan dosen menuju gedung perkuliahan. Jalan itu dinilai vital karena mendukung kelancaran aktivitas kampus, apalagi saat ini STKIP Hunimua tengah terus membenahi fasilitas infrastruktur pendidikan.

“Tahun kemarin itu PUPR sudah setuju bangun jalan ini, panjangnya itu 200 meter, lebar 3 meter, tapi sampai sekarang belum ada pengerjaan,” tegasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Dani itu, kelambanan pengerjaan jalan tersebut sempat menimbulkan keprihatinan di kalangan mahasiswa. Ia bahkan menyebutkan, kondisi jalan yang buruk pernah menyebabkan mahasiswa mengalami kecelakaan saat hendak ke kampus.

“PUPR sudah janji, katanya cepat atau lambat itu pekerjaan tetap turun saja, tapi setelah itu diam lagi,” katanya.

Lebih lanjut, Dani menekankan pentingnya pembangunan jalan tersebut menggunakan aspal. Ia khawatir, apabila hanya dibangun seadanya seperti jalan tanah atau jalan setapak, kualitasnya tidak akan bertahan lama, apalagi dengan intensitas kendaraan berat yang diperkirakan akan lalu lalang selama pembangunan fasilitas kampus berlangsung.

“Katong minta itu jalan ini diaspal dulu, biarpun seng (tidak) semuanya, agar menjadi perhatian penuh dan bisa diselesaikan. Kalau cuma jalan setapak itu sia-sia karena memang gedung kuliah juga masih sementara dalam proses pengerjaan, khawatirnya nanti jalan rusak lagi kalau banyak kendaraan berat yang keluar masuk,” tambahnya.

Atas dasar itu, ia mendesak agar Dinas PUPR di bawah kepemimpinan Abu Saleh Salampessy segera mengambil langkah konkret untuk menunaikan janji yang telah disampaikan kepada mahasiswa dan pihak kampus.

“Katong harap supaya secepatnya dikerjakan, karena memang kondisi begini cukup mengganggu kami,” harap Dani.***CNI-06 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *