Bula, CakraNEWS.ID — Warga Desa Engglas, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan muda yang mengapung di Sungai Waifufa, Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIT. Korban diketahui bernama Riat Triani (15), seorang siswi kelas dua di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah tersebut.
Jasad Riat pertama kali ditemukan oleh Gumilang Keliwawa (20), warga Dusun Waigondal, Kecamatan Bula, yang saat itu sedang beristirahat setelah bekerja seharian di kebun miliknya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
“Sekira pukul 15.00 WIT, saya keluar ke jalan raya, tepatnya di pintu masuk menuju kebun untuk mengambil makanan yang diantar paman saya, Mohtar. Setelah itu saya kembali ke kebun, namun sempat berhenti sejenak di tepi sungai untuk buang air kecil,” tutur Gumilang kepada petugas, seperti dikutip dari Humas Polres SBT.
Ketika berada di tepi sungai, Gumilang dikejutkan oleh sosok yang tampak seperti tubuh manusia tergeletak di atas batang pohon tumbang di aliran sungai. Merasa takut dan tidak berani memastikan sendiri, ia segera memanggil kakaknya, Ical Baadilah, yang masih berada di dalam kebun untuk bersama-sama memeriksa.
“Kami turun ke sungai, dan ternyata benar, itu mayat seorang perempuan. Kakak saya langsung bergegas melaporkan kejadian ini ke pihak Kompi Kabaresi dan Polres SBT,” lanjut Gumilang.
Tak berselang lama, aparat Kepolisian bersama personel TNI dan warga setempat tiba di lokasi dan mengevakuasi jasad korban. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Bula untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.
Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Alhajat, dengan aksi tanggap cepat bersama sejumlah personel Polres turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memantau langsung proses evakuasi dan mengawal jalannya penyelidikan.
“Polres SBT telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Kami akan bekerja maksimal dan profesional guna mengungkap penyebab pasti kematian korban. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tegas AKBP Alhajat kepada wartawan di lokasi kejadian.***CNI-01