MRM Pulang Kampung: Serap Aspirasi, Perkuat Basis, dan Tebar Ratusan Paket Bansos

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID— Suasana Baileo Negeri Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (6/9/2025), tampak berbeda dari biasanya. Ratusan warga berbondong-bondong hadir menyambut kedatangan putra daerah, Muhammad Reza Mony (MRM), Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Fraksi Partai Hanura, yang tengah melaksanakan agenda Reses Masa Sidang III Tahun 2025.

Bagi masyarakat Morela, reses kali ini bukan sekadar forum formal serap aspirasi, tetapi momentum silaturahmi dan bukti nyata kedekatan seorang legislator dengan tanah kelahirannya.

Tak heran, kehadiran MRM disambut hangat oleh Upulatu Negeri Morela, Fadil Sialana, beserta jajaran tokoh masyarakat, agama, dan pendidikan.


“Bantuan ini jangan dilihat dari nilainya, tetapi manfaatnya. Ini wujud syukur ananda kita, MRM, sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan,” ujar Sialana dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan warga.

Ucapan ini tidak hanya menggambarkan apresiasi, tetapi juga menegaskan posisi MRM sebagai figur yang melekat di hati masyarakat Morela.

Nada serupa datang dari Kepala Pemuda Negeri Morela, Ujailan Latukau. Menurutnya, reses MRM menjadi bukti nyata seorang wakil rakyat tidak melupakan akar rumput.

“Kehadiran MRM memberi ruang dialog langsung. Ini penting agar suara Morela benar-benar terdengar di parlemen provinsi,” katanya, menegaskan peran politik MRM yang dianggap masih dekat dengan denyut nadi rakyat.

Dalam dialog yang berlangsung terbuka, masyarakat mengajukan beragam persoalan: infrastruktur desa yang tertinggal, nelayan dan petani yang butuh kepastian kesejahteraan, hingga problem klasik ketersediaan air bersih.

Semua itu, oleh MRM, dianggap sebagai amanah politik yang harus diperjuangkan di DPRD.

“Reses bukan formalitas. Semua masukan hari ini saya catat, saya kawal, dan saya perjuangkan. Aspirasi masyarakat adalah amanah,” tegas MRM.

Bukan hanya menyerap aspirasi, MRM juga menutup reses dengan aksi sosial: membagikan lebih dari 300 paket sembako kepada warga. Bansos ini dipandang sebagai bentuk kepedulian sekaligus simbol bahwa politik tak melulu soal janji, tetapi juga aksi nyata.

Kehadiran MRM di Morela jelas menyiratkan dua hal. Pertama, kuatnya ikatan emosional seorang wakil rakyat dengan basis sosialnya.

Kedua, strategi politik yang menegaskan MRM bukan sekadar legislator di gedung DPRD Maluku, tetapi juga representasi langsung masyarakat yang mengutusnya. Dengan modal kedekatan ini, tak heran jika MRM terus mendapat tempat istimewa di hati warga Morela.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *