Trigana Air Diandalkan Angkut Jemaah Haji SBT, Panitia Pastikan Keamanan dan Kenyamanan

Adventorial Agama Berita Pilihan Lintas peristiwa News Pemerintahan

Bula, CakraNEWS.ID – Menjelang keberangkatan Jemaah Calon Haji (CJH) tahun 2025, Panitia Pemberangkatan Haji Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar rapat koordinasi intensif untuk mematangkan seluruh aspek teknis perjalanan jemaah. Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Panitia, Ismail Rumwokas Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama SBT, berlangsung di ruang kerja Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda SBT pada Sabtu (3/5/2025).

Ketua Panitia, Sultan Supran, yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kesra Setda SBT, dalam sambutannya menegaskan bahwa tugas panitia merupakan bentuk pelayanan spiritual kepada para tamu Allah. Oleh karena itu, seluruh proses harus dijalankan dengan dedikasi tinggi dan penuh keikhlasan.

“Menjadi panitia haji adalah kehormatan dan kebanggaan. Para jemaah yang kita layani bukan hanya warga biasa, tapi tamu Allah. Setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari ibadah,” ungkap Supran.

Supran menekankan pentingnya pendekatan empati, terutama karena mayoritas jemaah tahun ini merupakan warga lanjut usia (lansia). “Kita harus melayani mereka seolah-olah melayani orang tua kita sendiri,” tuturnya.

Dalam laporan teknis, Sekretaris Panitia Ismail Rumwokas menyampaikan bahwa acara pelepasan jemaah akan dipusatkan di Pendopo Bupati SBT sebelum mereka diberangkatkan ke Kota Ambon melalui Bandara Kufar dengan maskapai Trigana Air. Penetapan moda transportasi udara ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi, survei lapangan, dan pertimbangan logistik yang matang.
Proses Panjang Penetapan Moda Transportasi

Keputusan menggunakan pesawat Trigana Air diambil setelah panitia melalui berbagai tahapan dan alternatif perencanaan. Pada awalnya, opsi pengangkutan melalui jalur darat dan laut menjadi pembahasan utama menyusul kerusakan Jembatan Kali Mer yang menghambat akses transportasi darat. Tim panitia bersama Balai Jalan telah melakukan peninjauan langsung dan menyimpulkan bahwa jalur darat tidak memungkinkan pada waktu itu.

Dalam kondisi tersebut, opsi menggunakan kapal laut KM Frans Kaisiepo sempat menjadi solusi utama. Panitia bahkan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan serta pihak pelabuhan di Ambon. Kelayakan kapal dan kesiapan teknis, termasuk rute pengangkutan jemaah dari pelabuhan ke hotel dan asrama haji, telah ditinjau secara menyeluruh.

Namun, keterbatasan armada bus di Kota Ambon menjadi tantangan tersendiri. Hampir seluruh kendaraan pengangkut telah dipesan oleh kabupaten lain. Berkat pendekatan langsung dengan instansi terkait di Ambon, panitia akhirnya mendapatkan dukungan transportasi darat yang diperlukan.

Di sisi akomodasi, panitia menetapkan Hotel Grand Avira di kawasan Batu Merah, Ambon, sebagai tempat transit jemaah. Hotel ini dinilai strategis dan mudah diakses dari bandara maupun asrama haji Waiheru, serta telah dipastikan siap menerima kedatangan rombongan.

Setelah kembali dari Ambon dan memantau progres pembangunan jembatan darurat Kali Mer, panitia kembali berdiskusi dengan Bupati SBT untuk menentukan langkah terbaik. Informasi terbaru menyebutkan bahwa operasional Trigana Air akan dimulai kembali pada Kamis mendatang, bertepatan dengan kesiapan jembatan darurat.

“Kami sudah mengirim surat resmi kepada pihak Trigana dan mereka memastikan penerbangan kembali aktif mulai Kamis. Informasi dari tim teknis juga menyebutkan bahwa jembatan darurat bisa digunakan penuh pada waktu yang sama,” terang Supran.

Berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut, panitia akhirnya menetapkan penggunaan pesawat Trigana Air dari Bandara Kufar menuju Ambon sebagai moda transportasi utama CJH SBT 2025.

Keputusan ini diambil demi memastikan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi perjalanan para jemaah, terutama mengingat tingginya jumlah lansia dalam rombongan tahun ini. Pemerintah daerah melalui panitia pemberangkatan menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjadikan momen suci ini sebagai pengalaman yang berkesan bagi seluruh calon jemaah haji asal kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa itu.***CNI-06

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *