Ambon, CakraNEWS.ID— Kota Ambon akan kedatangan dua Wakil Menteri Republik Indonesia dalam waktu dekat. Kunjungan ini dalam rangka agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Pemuda Muhammadiyah Maluku yang akan digelar pada tanggal 14 hingga 15 Juli 2025.
Dua Wakil Menteri yang akan hadir adalah Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Pd., M.I.Kom., Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, serta Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si., MA., Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, Muhammad Anshari, membenarkan rencana kedatangan kedua pejabat tersebut.
Menurutnya, selain menghadiri Muswil sebagai agenda utama, masing-masing Wakil Menteri juga diberi ruang untuk melaksanakan sejumlah agenda selama berada di Ambon.
Ia menyebut, Dzulfikar akan bersilaturahmi dengan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Maluku serta berdialog bersama pimpinan organisasi kepemudaan (OKP) di Kantor Gubernur Maluku.
Sementara itu, Fajar Riza dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku.
Anshari menambahkan bahwa kedatangan kedua tokoh ini tidak berlangsung di hari yang sama, melainkan terjadwal di waktu yang berbeda menyesuaikan agenda masing-masing kementerian.
Secara khusus, Anshari menjelaskan bahwa kehadiran Wamen PPMI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, tengah menyesuaikan dengan padatnya agenda nasional.
“Hari-hari ini, beliau berada di Yogyakarta dan tetap berikhtiar untuk bisa menghadiri pembukaan hajat akbar Pemuda Muhammadiyah Maluku. Kita memahami dinamika tugas kebangsaan yang beliau emban, namun semangat beliau untuk hadir secara langsung sangat besar,” ujar Anshari.
Lebih lanjut, Anshari menekankan pentingnya kehadiran Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendorong kemajuan pendidikan di Maluku.
Ia berharap, momentum ini dapat menjadi awal yang baik bagi peningkatan kualitas pendidikan dasar di wilayah timur Indonesia, khususnya di Maluku.
“Dengan hadirnya Wamen Pendidikan Dasar, kami berharap ada perhatian serius terhadap pembangunan sektor pendidikan di Maluku. Kehadiran beliau bukan hanya simbolis, tapi juga bisa membawa pesan penting tentang komitmen negara dalam mengangkat mutu pendidikan. Ini juga peluang untuk mendorong masuknya program-program strategis nasional ke Maluku, termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan, kompetensi tenaga pengajar, serta akses pendidikan berkualitas di daerah-daerah 3T,” jelas Anshari.
Ia juga meyakini, interaksi langsung antara pejabat kementerian dan generasi muda di daerah akan memberikan dampak psikologis yang kuat dan memotivasi.
“Kami ingin pendidikan di Maluku lebih berkemajuan. Kehadiran beliau dapat memantik semangat generasi muda untuk terus belajar, berprestasi, dan menjadi bagian dari solusi masa depan bangsa,” tutupnya.
Musyawarah Wilayah VIII Pemuda Muhammadiyah Maluku tahun ini mengangkat tema besar “Visi Pemuda Negarawan untuk Indonesia Maju”, sebagai refleksi atas pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa yang progresif dan berintegritas.
Kehadiran dua Wakil Menteri yang juga merupakan tokoh Muhammadiyah dinilai menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara organisasi kepemudaan, dunia pendidikan, dan pemerintahan.
Secara khusus, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku atas dukungan dan partisipasi aktif dalam menyukseskan agenda Muswil ini.
Ucapan terima kasih disampaikan secara khusus kepada Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vantah, yang senantiasa memberikan perhatian dan ruang bagi tumbuhnya gerakan-gerakan kepemudaan di Maluku.
Komitmen mereka menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan pemuda adalah fondasi penting dalam membangun masa depan Maluku yang lebih maju dan inklusif.***