Polemik Naskah Pidato Bupati SBB, TIDAR: Isu Ini Upaya Menelanjangi Pemerintah Daerah

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID— Polemik terkait dugaan tidak disiapkannya naskah pidato Bupati Seram Bagian Barat (SBB) pada rapat Paripurna DPRD di Kairatu, Rabu (27/08), menuai sorotan publik. Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (TIDAR) SBB, Taufik Rahman Saleh, angkat bicara menanggapi isu tersebut.

Menurut Taufik, sangat tidak masuk akal jika seorang kepala daerah hadir dalam agenda resmi sebesar Paripurna DPRD tanpa naskah pidato.

Ia menilai, isu yang sengaja digoreng di ruang publik itu sarat kepentingan tertentu.

“Kecil kemungkinan tidak disiapkan. Maka tentu besar kemungkinan disiapkan. Jika isu ini dimainkan sejak kemarin, tentu ada misi terselubung dari oknum yang sengaja menggiring opini publik. Ini jelas upaya menelanjangi pemerintah daerah,” tegas Taufik, Kamis (28/08).

Ia mencontohkan, dalam acara tingkat RT/RW saja, sambutan tertulis selalu dipersiapkan. Karena itu, mustahil sebuah agenda resmi DPRD dengan kehadiran Bupati tidak menyiapkan teks pidato.

“Kalau acara kecil saja punya naskah sambutan, masa’ pemerintahan sebesar ini tidak? Itu sangat tidak masuk akal. Jika memang itu terjadi, maka perlu dievaluasi,” tambahnya.

Taufik mengecam pihak-pihak yang menyebarkan isu tanpa dasar hingga viral di media massa dan media sosial.

Menurutnya, tindakan itu tidak hanya merusak marwah lembaga pemerintahan, tetapi juga mencoreng kepemimpinan Bupati Asri Arman dan Wakil Bupati Selfinus Kainama.

Meski demikian, ia mengajak semua pihak agar tidak memperlebar polemik ini menjadi perpecahan, melainkan menjadikannya momentum untuk memperkuat pembangunan di SBB.

“Kritik itu perlu, tapi harus konstruktif. Jangan menjatuhkan dengan hoaks. Mari kita dukung iklim pembangunan yang sedang dijalankan Bupati dan Wakil Bupati. Kita bisa mengoreksi dengan sehat tanpa mengorbankan pihak lain,” ujarnya.

Taufik menekankan pentingnya ruang dialog yang sehat dan kolaboratif antara pemerintah, DPRD, organisasi masyarakat, dan generasi muda.

Dengan begitu, isu-isu tidak berdasar tidak akan membelokkan fokus pembangunan daerah.

“SBB ini rumah kita. Kalau ada kekurangan, mari kita benahi. Kalau ada masalah, mari kita diskusikan. Jangan kita hancurkan rumah sendiri dengan isu-isu yang tidak jelas,” tutupnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *