Bula, CakraNEWS.ID – Kasus gizi buruk kembali ditemukan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Seorang balita bernama Yusuf Rumakabis, berusia 2 tahun, asal Desa Suru, Kecamatan Siritaun Wida Timur, harus mendapat perawatan medis intensif setelah menderita kurang gizi yang disertai demam dan sesak napas.
Informasi yang dihimpun, Yusuf sudah satu minggu mengalami demam tinggi dan gangguan pernapasan di desa. Kondisinya yang semakin memburuk membuat pihak Puskesmas Nama, Kecamatan Siritaun Wida Timur, akhirnya merujuk Yusuf ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula pada Sabtu (30/8/2025).
Kabar adanya pasien gizi buruk tersebut cepat menyebar setelah Kepala Puskesmas Nama melaporkannya kepada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten SBT pada Sabtu pagi.
Mendapat informasi itu, Ketua TP PKK SBT, Ny. Ika Alkatiri, langsung menginstruksikan jajarannya agar bergerak cepat menuju RSUD Bula. Sore harinya, rombongan PKK yang dipimpin Wakil Ketua Pokja IV, Hawa Lewaru, bersama sejumlah pengurus, mendatangi rumah sakit untuk menjenguk Yusuf dan keluarganya.
Dalam kunjungan tersebut, PKK SBT menyerahkan bantuan berupa uang tunai, popok bayi, serta perlengkapan makanan anak kepada orang tua Yusuf, yakni Murni Rumakabis. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam mendampingi Yusuf selama menjalani perawatan.
“Informasi awal kami dapat dari Kepala Puskesmas Nama. Ketua TP PKK, Ibu Ika Alkatiri, langsung menginstruksikan agar kami segera menjenguk pasien dan memberikan bantuan,” jelas Hawa Lewaru kepada wartawan usai menyerahkan bantuan di RSUD Bula.
Hawa menambahkan, selain memberikan bantuan, pihak PKK juga membantu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar Yusuf mendapat penanganan medis yang serius dan berkelanjutan.
“Gerak cepat ini kami lakukan untuk memastikan pasien tertangani dengan baik. Kami juga diminta langsung oleh Ketua TP PKK untuk mendampingi keluarga pasien,” ujarnya.
Kasus gizi buruk yang menimpa Yusuf menambah daftar peringatan bagi pemerintah daerah, khususnya sektor kesehatan dan sosial, untuk lebih memperhatikan kondisi balita di daerah terpencil. Meski bantuan cepat dari PKK diapresiasi. Namun, langkah konkret dan berkelanjutan terus dilakukan guna menekan angka kasus gizi buruk di SBT.
Hingga berita ini diturunkan, Yusuf masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bula. Pihak keluarga berharap kondisi anaknya segera membaik dan bisa kembali sehat seperti sedia kala.***CNI-03