Ambon,CakraNEWS.ID- Pekan Spiritual menjadi tema kegiatan yang dilaksanakan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai mengawali bulan September. Hal ini disampaikan secara resmi oleh Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, saat memimpin doa bersama dengan jajaran Petugas dan Warga Binaan di lapangan blok Lapas, Senin (1/9/2025).
“Hari ini kita melaksanakan ‘Doa Bersama Bagi Keselamatan dan Kebaikan Negara Tercinta’ atas situasi dan kondisi bangsa kita saat ini. Mari kita masing-masing berdoa menaikkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas nafas hidup yang diberikan, memohon kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia serta keamanan dan ketertiban bagi Lapas Wahai, agar persatuan dan kesatuan serta semangat nasionalisme dan cinta tanah air terus bertumbuh,” ajak Tersih.
Ia mengatakan doa bersama juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama serta mempererat hubungan persaudaraan.
“Pekan ini saya tetapkan sebagai pekan spiritual karena tanggal 5 September mendatang adalah Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan keesokan harinya tanggal 6 September adalah Perayaan Hari Ulang Tahun Gereja Protestan Maluku. Untuk itu mari kita bangun kebersamaan sekaligus memastikan peningkatan program pembinaan kepribadian bidang kerohanian bagi Warga Binaan Lapas Wahai,” terangnya.
Ia berharap Pekan Spiritual yang ditetapkannya dapat diwarnai dengan sejumlah kegiatan untuk memperdalam aspek batiniah, nilai keagamaan serta mendekatkan hubungan dengan Sang Pencipta.
“Subseksi Pembinaan beserta organisasi keagamaan internal kita yaitu Majelis Taklim dan Persekutuan Oikumene agar berkolaborasi membuat rangkaian kegiatan bina rohani jelang tanggal 5–6 September mendatang,” imbau Kalapas.
Usai kegiatan Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, pun menindaklanjuti arahan Kalapas.
“Kami bersama Majelis Taklim dan Persekutuan Oikumene sudah menyusun jadwal dan kegiatan yang relevan dengan program pembinaan kepribadian. Ada tausiah refleksi iman, hingga lomba-lomba bernuansa keagamaan yang dapat diikuti seluruh warga binaan,” ungkap Merpaty.
Salah satu Warga Binaan Berinisial ‘AG’ turut menyampaikan rasa syukur atas kegiatan ini.
“Saya senang karena ada kegiatan ini. Kami jadi bisa memperdalam ilmu agama, sekaligus mempererat persaudaraan di dalam Lapas,” ucapnya.”
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas program ‘Pekan Spiritual’ yang dicanangkan Lapas Wahai.
“Kegiatan yang dilakukan Lapas Wahai ini selain relevan dengan program pembinaan kerohanian juga selaras dengan Asta Cita Presiden ke-8, terkait penguatan penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan serta peningkatan toleransi antarumat beragama. Saya beri apresiasi sekaligus meminta agar Lapas Wahai terus konsisten tingkatkan layanan pemasyarakatan,” pungkas Ricky.**CNI-02