Eksavator PT SIM di SBB Lindas 1 Warga , 2 Kena Tembak Senapan Angin

Hukum & Kriminal

Piru, CakraNEWS.ID- Tercatat Tiga warga di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) jadi korban akibat upaya penggusuran lahan untuk perluasan PT. Space Island Maluku (SIM).

Perusahan yang bergerak di bidang pekebunan Pisang Abaka itu sementara berupaya menguasai lahan milik warga desa sekitar desa Kawa meliputi dusun-dusunnya. Pantuan media ini, Jumaat (20/10/2023), bukan saja desa Kawa, PT SIM berupaya menerobos lahan di dusun dusun Pelita Jaya, Desa Eti kecamatan Seram Barat.

Ini kemudian terjadi kericuhan antar masyarakat Pelita Jaya dengan PT SIM. Perusahan pisang dengan nama ilmiah Musa Textilis itu dihadang warga dusun Pelita Jaya karena hendak memaksa masuk untuk menggusur kebun warga.

Akibatnya Riswandi atau La Randi, Salah satu orang warga Pelita Jaya dihajar menggunakan alat berat jenis eksavator. Eksavator yang dikemudikan karyawan PT SIM tidak tanggung-tanggung menggilas La Andi hingga kaki bagian kanan patah.

Selain La Randi,  dua korban serudukan Eksavator juga yang hingga kini belum dapat dikantongi namanya. Selain dihajar alat berat milik PT. SIM, ada juga korban dari warga yang terkena tembakan senapan angin dari orang tak dikenal. Korban tersebut di antaranya La Askar mendapat luka tembak di tangan Kanan sedangkan La Kemon mendapat tembak di Tumit Kaki kanan.

Sejumlah korban saat ini sudah di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Kepala Dusun Pelita Jaya Desa Eti, La Ode Imran berhasil dikonfirmasi wartawan.

Dirinya membenarkan insiden tersebut. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dusun, kejadian ini berawal saat masyarakat dusun Pelita Jaya yang datang ke lokasi kerja untuk melarang aktifitas PT.SIM yang membongkar lahan perkebunan milik mereka.

“Iya dong tadi naik ke lokasi untuk tegur orang kerja namun saat di tempat Kerja terjadi adu mulut yang berujung pada insiden yang tadi terjadi, beta sekarang mau ka Polres untuk melapor masalah ini,” ungkap kepala Dusun Pelita Jaya menggunakan dialeg masyarakat setempat.*** CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *