Ambon, CakraNEWS.ID— Program Studi Agama Budaya Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon melalui kegiatan Ngopi (Ngobrol Pintar) bersama Satgas PPKPT IAKN Ambon, Bacakar, dan PIJAR Lumapoto menggelar diskusi bertema “Peran DPRD dalam Menangani Isu Sosial dan Konflik Komunal di Maluku”, Jumat (10/10) pagi.
Pantauan di lokasi, kegiatan berlangsung di ruang terbuka Plaza Fakultas Ilmu Sosial dan Keagamaan (FISK) IAKN Ambon dengan suasana interaktif dan partisipatif.
Sejumlah mahasiswa, dosen, serta tamu undangan hadir mengikuti diskusi yang terbuka untuk umum tersebut.
Tiga narasumber utama tampil dalam forum ini, yakni H. Ridwan Nurdin, S.Si., M.Kes. (Anggota DPRD Provinsi Maluku), Hanry Tapotubun, M.A., dan Ferry Rangi, M.A., keduanya akademisi IAKN Ambon.
Diskusi dipandu oleh Selvone Christin Pattiserlihun selaku moderator dari Satgas PPKPT IAKN Ambon, dengan Klara Paskua, mahasiswi Prodi Agama Budaya, sebagai pembawa acara.
Dalam forum tersebut, para narasumber menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga legislatif, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial di Maluku. DPRD diharapkan tidak hanya menjadi lembaga legislator, tetapi juga berperan aktif dalam mediasi dan pencegahan konflik sosial yang berbasis komunitas.
Koordinator program Ngopi, Ferry Rangi, M.A., menjelaskan bahwa kegiatan Ngopi merupakan wadah diskusi terbuka yang dirancang untuk mengasah pemikiran kritis mahasiswa terhadap isu-isu aktual di masyarakat.
“Melalui program Ngopi, kami ingin menciptakan ruang dialog yang sehat antara akademisi, praktisi, dan masyarakat. Tema kali ini dipilih karena relevan dengan tantangan sosial di Maluku yang membutuhkan sinergi lintas sektor,” ujar Ferry.
Sebagai penyelenggara, pihak panitia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber yang telah berkenan hadir dan berbagi pandangan dalam forum tersebut.
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab dan refleksi bersama peserta mengenai strategi membangun harmoni sosial di Maluku.***