Halal Bihalal, Murad Ismail Ajak ASN Maluku Sinergi Jaga Spirit Kebersamaan

Pemerintahan

Ambon,CakraNEWS.ID- Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Halal Bihalal pasca libur lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 M, bertempat di Gedung Islami Center, Waihaong, Ambon, Rabu (26/6/2019).

Selain dihadiri jajaran pejabat dan ASN di lingkungan pemerintah Provinsi, acara yang rutin setiap tahun dilakasanakan ini juga di hadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad,didampingi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh,H.Yamin,Kapolda Maluku Irjen Pol.Royke Lumowa, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, dan sejumlah pejabat Forkopimda lainnya, beserta tokoh-tokoh agama.

Kegiatan berlangsung dibawah sorotan tema “Merajut Kebersamaan dalam Mewujudkan Maluku yang Terkelola Secara Jujur, Bersih, Melayani dan Terjamin dalam Kesejahteraan serta Berdaulat atas Gugusan Kepulauan”, dengan menghadirkan penceramah kondang asal ibukota, Al-Ustadz Syech Ali Jaber.

Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail dalam sambutannya, meminta segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan birokrasi pemerintah Provinsi setempat dapat menjaga spirit kebersamaan guna meningkatkan kualitas pembangunan di wilayah bergugus kepulauan ini.

“ASN diharapkan mampu menjaga keberagaman ditengah-tengah perbedaan. Bagi Gubernur, Maluku adalah aset berharga yang harus dijaga melalui kunci kebersamaan dalam merajut persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa,”tutur Gubernur

Gubernur juga mengajak masyarakat berkomitmen menjaga kondusifitas keamanan menghadapi hasil sengketa pemilu. Melalui bingkai halal bihalal, diharapkan segala perselisihan di masyarakat berhenti.

“Sejak awal tahapan pemilu, kami berkomitmen menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Kita harus hilangkan saling ejek, hasut dan dengki. Sebab, pelan-pelan bisa mengakibatkan perang saudara. Buang jauh-jauh perbedaan perselisihan,” pinta mantan Komandan Korps (Kakor) Brimob Kepolisian RI itu.

Gubernur menandaskan, pengamalan nilai-nilai spiritual tidak sekedar mengusung konsep ketuhanan sebagai dasar Keillahian, tetapi juga memiliki dimensi kemanusiaan. Dimana semua pelaksanaan spiritual itu sarat dengan nilai-nilai kebersamaan.

“Di Maluku, berbeda-beda tetap satu sebagai orang bersaudara bukan hanya punya hubungan darah, tetapi karena lahir dan dibesarkan di bumi Siwalima ini,” tandasnya.

Senada dengan Gubernur, Syech Ali Jaber dalam tausiyahnya mengajak seluruh umat beragama di Maluku senantiasa mensyukuri nikmat kedamaian. Menurutnya, nikmat ini tidak dimiliki oleh negara luar semisal Palestina, Yaman, Irak dan Suriah.

Bagi Syech Jaber, Indonesia memiliki keberuntungan karena masyarakatnya hidup dalam suasana tenang dan damai. Kedamaian begitu penting wajib dimiliki sebuah bangsa. Syech Jaber bahkan mengutip kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihi Salam.

“Dimana saat meninggalkan anak dan istrinya menuju Mekkah, doa pertama yang disampaikan kepada Allah SWT agar kelak menjadikan negeri ini dipenuhi kedamaian dan ketentraman. Kisah Nabi Ibrahim ini patut direnungi, sebagai bagian dari kontemplasi kebangsaan dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara Baldatun Tayyibatun Warabun Ghafur,”tutur Syech Jaber.

Syech Jaber meminta setiap anak bangsa Indonesia wajib mengorbankan harta dan nyawa mereka, bila ketentraman dan kedamaian di negara ini terganggu. Jangan sampai, imbuh Syech Jaber, bila nikmat damai itu telah dicabut tidak akan lagi dikembalikan.

“Kita tidak ingin Indonesia serupa Palestina, Irak, Yaman dan Suriah. Kita inginkan secara bersama agar kedamaian terus terpelihara dengan baik di negara ini,” harapnya. (CNI/ASA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *