Piru, CakraNEWS.ID– Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hadir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten SBB Tahun 2026, yang digelar di Aula Lantai II Kantor Bupati SBB, Selasa (20/06). Keterlibatan HIPMI dalam forum strategis ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pelaku usaha muda dan pemerintah daerah dalam merancang arah pembangunan ke depan.
Forum tahunan yang menjadi agenda wajib Pemda SBB di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Asri Arman ini mengangkat tema “SBB Maju, Harmonis, dan Berkelanjutan Berbasis Agro-Marine.”
Tema tersebut mendapat sorotan khusus dari HIPMI SBB yang menilai bahwa arah kebijakan yang berfokus pada penguatan sektor pertanian dan kelautan sangat relevan dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah ini. Ketua BPC HIPMI Maluku, Yabes Souhaly, menilai tema tersebut mencerminkan visi pembangunan jangka panjang yang berorientasi pada kemandirian ekonomi daerah, namun ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam pelaksanaannya agar tidak hanya menjadi retorika tahunan.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Piru, Souhaly mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten SBB yang telah melibatkan HIPMI dalam proses perencanaan pembangunan. Menurutnya, pelibatan pelaku usaha muda lokal dalam forum formal seperti Musrenbang merupakan wujud nyata kemitraan strategis antara pemerintah dan sektor swasta.
Souhaly menyampaikan sejumlah pandangan kritis terhadap kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur di SBB, termasuk pentingnya peningkatan status jalur penghubung antarwilayah menjadi jalan nasional.
Ia juga menekankan perlunya perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Maluku terhadap infrastruktur penunjang pembangunan Pelabuhan Terpadu di Waisarissa, yang saat ini tengah menjadi fokus pengembangan kawasan pesisir SBB. HIPMI secara tegas mendukung pembangunan pelabuhan tersebut sebagai simpul konektivitas baru yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi lokal secara lebih merata.
HIPMI juga mendorong pemerintah agar pembangunan di Kabupaten SBB dipetakan berdasarkan karakteristik geografis yang terdiri atas wilayah pesisir, kepulauan, dan pegunungan. Pembagian ini dinilai penting agar setiap wilayah mendapatkan porsi pembangunan yang adil dan proporsional, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masing-masing.
Lebih lanjut, HIPMI menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra aktif pemerintah daerah dalam menjalankan program-program strategis pembangunan. Organisasi ini berkomitmen untuk berkolaborasi secara konkret demi menciptakan SBB yang lebih maju, mandiri, dan inklusif, serta menjadi wadah bagi pengusaha muda lokal dalam berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.***