Kantor UPTD Pendidikan Kiandarat Sering Kosong, Ini Penjelasan Saleh Rumain

Adventorial Berita Pilihan Lintas peristiwa News Pendidikan

Bula, CakraNEWS.ID — Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Kiandarat, Saleh Rumain, akhirnya angkat bicara menanggapi sorotan publik terkait kondisi kantor UPTD yang kerap kosong pada jam kerja.

Menurutnya, fenomena tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian, melainkan akibat keterbatasan jumlah personel dan padatnya agenda lapangan yang harus dijalankan.

Saat ditemui CakraNEWS.ID di Kota Bula, Minggu (11/5/2025), Rumain sedang mendampingi peserta dari berbagai jenjang pendidikan SD, SMP/MTs, hingga SMA/MA dalam ajang olimpiade tingkat kabupaten. Di sela kesibukannya, ia menyampaikan apresiasi atas kepedulian sejumlah pemuda yang menyuarakan kondisi kantor UPTD.

“Saya tidak menganggap kritik itu sebagai serangan, justru sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. Itu menjadi semacam ‘vitamin’ bagi kami untuk terus berbenah dan bekerja lebih baik,” ujarnya.

Rumain menjelaskan, kekosongan kantor UPTD terjadi karena saat ini hanya ada dua pegawai aktif, yakni dirinya sendiri sebagai kepala UPTD dan seorang bendahara. Ketika keduanya harus menghadiri kegiatan kedinasan atau menjalankan tugas pengawasan ke sekolah-sekolah, kantor pun tak berpenghuni.

“Bukan karena kami lalai. Namun realitanya, kami kekurangan tenaga. Jika saya dan bendahara harus menjalankan tugas ke Bula atau melakukan monitoring di sekolah-sekolah, maka tidak ada yang menjaga kantor,” jelasnya.

Ia menambahkan, pekerjaan sebagai kepala UPTD bukan hanya administratif, tetapi juga mencakup pengawasan dan pendampingan langsung ke satuan-satuan pendidikan. Rumain menyebut peran tersebut vital dalam memastikan kualitas proses belajar mengajar di lapangan.

“Kami bukan hanya duduk di belakang meja. Sebagian besar waktu kami memang dihabiskan di lapangan. Jadi kalau kantor kosong, bukan berarti kami tidak bekerja,” ungkapnya.

Khusus pada April 2025 lalu, fokus utama UPTD Kiandarat adalah pengawasan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tahun pelajaran 2024/2025 di berbagai sekolah. Oleh karena itu, kegiatan monitoring menjadi prioritas, termasuk kunjungan ke desa-desa dalam wilayah kerja UPTD.

“Jika ada yang melewati kantor dan melihat kosong, kemungkinan besar kami sedang melakukan monitoring. Itu yang mungkin tidak semua orang tahu,” tuturnya.

Rumain pun mengakui perlunya evaluasi pelayanan agar UPTD bisa lebih responsif dan transparan. Ia berkomitmen untuk melakukan pembenahan secara bertahap demi menjawab ekspektasi masyarakat.

“Masukan ini jadi bahan refleksi kami. Kami akan benahi sistem pelayanan agar lebih maksimal. Tapi kami juga butuh dukungan, bukan hanya kritik,” ujarnya.

Terkait kekurangan pegawai, Rumain mengaku telah menyampaikan permohonan resmi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Seram Bagian Timur untuk penempatan tenaga baru, khususnya dari formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kami sudah ajukan permintaan. Harapannya, bisa ada dua sampai tiga staf tambahan untuk membantu pelayanan di kantor. Dengan begitu, meski kami keluar untuk tugas lapangan, pelayanan tetap berjalan,” katanya.

Dalam penutup pernyataannya, Rumain mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemuda, untuk menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik demi kemajuan pendidikan di Kecamatan Kiandarat.

“Insya Allah kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik. Kami mohon dukungan semua pihak, agar bersama-sama kita bisa menjaga mutu pendidikan, khususnya di 10 desa yang ada dalam wilayah kerja UPTD ini,” pungkasnya.

Meski bekerja dalam keterbatasan, Saleh Rumain menegaskan bahwa semangat dan komitmennya tak akan surut. Ia berharap, dengan adanya tambahan tenaga dan kolaborasi yang baik, pelayanan pendidikan di Kiandarat akan terus membaik.***CNI-06

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *