Bula, CakraNEWS.ID — Dalam semangat membumikan nilai-nilai Pancasila serta memperkuat karakter generasi muda melalui pendidikan berbasis kearifan lokal, SMP Negeri 4 Seram Bagian Timur menyelenggarakan Festival Griya Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang resmi dibuka pada Kamis, 19 Juni 2025.
Acara ini berlangsung meriah di lingkungan sekolah, dengan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Bula, Kepala Sekolah, dewan guru, komite sekolah, orang tua/wali murid, serta siswa-siswi sebagai pelaku utama dalam kegiatan tersebut.
Pembukaan festival ditandai dengan penyampaian sambutan resmi dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Seram Bagian Timur, Afiudin Rumakway, yang diwakili oleh Halima Arey selaku Plt. Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP.
Dalam sambutannya, Halima menyampaikan bahwa pelaksanaan Festival Griya Karya P5 merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang menempatkan peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran.
Dikatakannya, tema yang diusung dalam festival ini, yakni Kearifan Lokal, memiliki makna yang sangat mendalam dan relevan dengan konteks kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.
“Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang menampilkan hasil karya siswa, tetapi merupakan proses pembelajaran yang memerdekakan. Anak-anak tidak hanya diajarkan secara teori, namun diajak untuk mencipta, mengeksplorasi, serta mengekspresikan gagasan dan identitas budaya mereka,” tutur Halima dalam sambutannya.
Halima menekankan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bukanlah sekadar pelengkap dari proses pembelajaran, melainkan sebuah ruang tumbuh yang dirancang untuk menghubungkan anak-anak dengan kehidupan nyata dan lingkungan sekitar mereka.
Festival Griya Karya, lanjut Halima menjadi media strategis untuk menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai luhur budaya lokal, seperti tradisi, seni, adat istiadat, serta pengetahuan warisan leluhur yang semakin tergerus oleh zaman.
“Melalui festival ini, peserta didik diajak untuk menggali, mengenali, dan mencintai nilai-nilai kearifan lokal, sehingga mereka tidak tercerabut dari akar budaya daerahnya. Ini penting untuk membentuk generasi yang berkarakter, cinta tanah air, dan memiliki rasa bangga terhadap jati dirinya,” lanjut Halima.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada keluarga besar SMP Negeri 4 Seram Bagian Timur atas komitmen dan kerja keras dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Menurutnya, keterlibatan seluruh elemen sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, komite, hingga orang tua, mencerminkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dalam upaya membentuk generasi yang berdaya saing dan berjiwa Pancasila.
Festival ini menghadirkan berbagai karya siswa yang menampilkan kreativitas dan inovasi dalam mengangkat nilai-nilai lokal, mulai dari pentas seni tradisional, kerajinan tangan khas daerah, hingga penampilan budaya yang mencerminkan kekayaan etnik dan pluralitas di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Tidak hanya sekadar mempertontonkan produk akhir, kegiatan ini juga menekankan pada proses bagaimana siswa terlibat sejak awal mulai dari perencanaan, produksi karya, hingga refleksi hasil pembelajaran.
“Saya bangga melihat bagaimana anak-anak tampil percaya diri, menunjukkan kemampuan, serta menampilkan kreativitasnya dengan tetap berpijak pada identitas budayanya. Ini bukti nyata bahwa pendidikan bukan sekadar hafalan, tetapi proses membentuk manusia seutuhnya,” ujar Halima.
Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Dalam pandangannya, pendidikan yang sejati tidak hanya berlangsung di dalam kelas, namun juga hidup dalam ruang-ruang sosial dan interaksi masyarakat yang sesungguhnya.
“Semoga kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah jalan menuju peradaban. Melalui P5, kita menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, kemandirian, dan semangat berinovasi kepada anak-anak kita,” pungkasnya.***CNI-06