Ambon, CakraNEWS.ID— Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Fadli Toisuta, menegaskan pentingnya komitmen Pemerintah Kota Ambon bersama instansi teknis terkait dalam memastikan keamanan dan kenyamanan publik di ruang-ruang kota. Ia menyebut, keamanan kota bukan hanya urusan penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif yang perlu didukung infrastruktur dan kesadaran semua pihak.
Dalam pernyataannya, Toisuta menyoroti kelemahan sistem keamanan kota yang masih bergantung pada kesiapan teknologi yang tidak optimal. Salah satu hal mendesak yang ia tekankan adalah pengaktifan dan pemeliharaan kamera pengawas (CCTV) di titik-titik strategis kota.
Menurutnya, hingga saat ini masih banyak area penting yang tidak terjangkau kamera atau memiliki kamera yang tidak aktif dan tidak terpantau secara maksimal.
“Ambon ini kota yang terus tumbuh. Tapi keamanan kita belum mengimbangi. Kita minta dinas-dinas terkait bergerak cepat memastikan semua fasilitas keamanan publik, khususnya CCTV di ruang terbuka, bisa aktif dan terkontrol dengan baik,” ujar Toisuta.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya keberfungsian lampu jalan dan rambu lalu lintas di titik-titik krusial.
Salah satu contohnya adalah ketika terjadi pemadaman listrik, lampu lalu lintas di sejumlah kawasan utama ikut padam tanpa sistem cadangan.
Hal ini menurutnya sangat rawan menimbulkan kecelakaan, walau saat ini belum tercatat insiden besar. Namun, potensi risiko ini tidak boleh diabaikan.
“Lampu lalu lintas adalah instrumen dasar pengendalian di jalan raya. Kalau padam, pengendara bisa terkecoh. Ini bukan soal kemewahan, ini soal keselamatan. Mestinya sistem lalu lintas tidak ikut mati ketika listrik padam,” tegasnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Usaha
Toisuta juga mengajak pelaku usaha, khususnya pemilik toko, kantor, dan tempat usaha di kawasan padat, untuk turut serta menjaga keamanan kota dengan memasang CCTV secara mandiri. Ia menilai partisipasi sektor swasta sangat penting, apalagi di kawasan-kawasan yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, perdagangan, dan pertemuan warga.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Pelaku usaha juga harus ikut berkontribusi. Ini kota kita bersama. Jangan sampai ada kejadian kriminal, tapi tidak bisa diusut karena tidak ada rekaman bukti. Ini sering terjadi, baik kasus kecil maupun besar,” lanjutnya.
Dorong Ambon Jadi Kota Aman dan Terkoneksi
Dorongan dari Komisi I ini menjadi bagian dari upaya menjadikan Ambon sebagai kota yang benar-benar layak huni—nyaman, aman, dan cerdas secara infrastruktur. Bagi Toisuta, membangun kota tidak hanya soal fisik dan ekonomi, tetapi juga membentuk sistem sosial yang menjamin rasa aman setiap warganya, baik siang maupun malam.
Ia juga berharap ke depan Pemerintah Kota Ambon tidak hanya mengejar pembangunan fisik, tetapi menanamkan sistem keamanan terpadu, dengan ruang kontrol terpusat, jaringan CCTV aktif, serta koordinasi cepat antarlembaga keamanan.
“Jika kota ini ingin berkembang sebagai pusat ekonomi dan pariwisata di Maluku, maka fondasi dasarnya adalah rasa aman. Dan itu perlu dibangun dengan sistem, bukan hanya slogan,” tutupnya.*** CNI-04